SERANG, BANPOS – Ketua Umum IKA Universitas Trisakti Silmy Karim mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir dan Kementerian Perindustrian yang memberikan bantuan rumah dan bantuan tali kepada pejuang reformasi. Seperti diketahui, pemberian rumah oleh Menteri BUMN Erick Thohir dilakukan pada 25 April 2022 dan bantuan tali kasih dilaksanakan 26 April 2022 di Universitas Trisakti Kampus A, Jakarta Barat. Adapun keluarga pejuang reformasi yang menerima rumah dan bantuan tali kasih yaitu keluarga almarhum Hendriawan Sie, keluarga almarhum Hafidin Toyan, keluarga almarhum Hery Hartanto, dan keluarga almarhum Elang Mulya Lasmana. “Kami atas nama alumni Trisakti mengapresiasi pemberian rumah dan bantuan tali kasih kepada kelarga pejuang reformasi. IKA Trisakti mengucapkan terima kasih kepada Presiden Bapak Joko Widodo dan pihak yang telah memberikan perhatian kepada keluarga pejuang reformasi,” kata Silmy. Empat keluarga pejuang reformasi mendapatkan rumah dari presiden melalui Kementerian BUMN dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk serta bantuan tali kasih dari Kementerian Perindustrian sebesar Rp750 juta, untuk masing-masing keluarga yang diberikan langsung oleh Menko Perekonomian didampingi oleh Menteri Perindustrian. “Bantuan ini wujud perhatian pemerintah yang sangat positif terhadap para pejuang reformasi. Semoga bantuan ini dapat membantu meringankan beban dari keluarga pejuang reformasi,” katanya. Selain pemberian rumah dan bantuan tali kasih, dalam acara tanggal 26 April 2022 di Kampus Reformasi Trisakti ini juga, dilaksanakan kuliah umum oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dengan tema “Akselerasi Pemulihan dan transformasi Ekonomi Melalui Pembangunan SDM yang Adaftif dan Berdaya Saing”. Ketua Barikade 98 Provinsi Banten Ali Suro juga mengapresiasi pemberian bantuan rumah dan tali kasih kepada empat keluarga pejuang reformasi pemerintah. Ali Suro atau biasa dipanggil Bang Ali mengatakan, para pejuang reformasi yang gugur layak mendapatkan apresiasi dari pemerintah. Sebab, mereka dengan gigih memperjuangkan reformasi.<!--nextpage--> “Saya menjadi bagian yang berjuang turut merasakan bagaimana perjuangan mahasiswa waktu itu,” katanya.(PBN)
Discussion about this post