Bahkan, sampai saat ini Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan negara Yahudi tersebut karena dinilai sebagai negara agresor. Berbagai manuver Pasukan Israel ke masjid Al Asqa tersebut memicu kemarahan internasional. Namun tetap saja Israel tidak memperdulikannya.
Konflik Israel Palestina ini memang sudah terjadi sejak 1947 dan sangat pelik pemecahannya karena sudah banyak melibatkan banyak kepentingan. Intinya Israel ingin menguasai tanah yang seharusnya menjadi hak rakyat Palestina. Bisa dikatakan Israel menjajah wilayah palestina.
Israel menjadi kuat posisinya karena didukung oleh oleh negara-negara Barat terutama Amerika Serikat baik secara persenjataan hingga lobi-lobinya di tingkat PBB. AS selalu membela kepentingan Israel meski berkali kali telah melanggar hukum internasional dengan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB. Hingga saat ini pun Israel posisinya aman karena selalu dibela negara-negara Barat.
Keduanya sudah beberapa kali terlibat perang besar yang seringkali dimenangkan Israel hingga wilayah yang diduduki Israel makin besar. Berbagai perundingan juga telah digelar namun gagal mencapai solusi. Pernah juga muncul solusi dua negara, namun hingga kini keduanya belum memperoleh kata sepakat untuk mengkhiri konflik secara permanen.
Ruwetnya penyelesaian konflik Israel Palestina ini membuat sejumlah kalangan menyebutnya sebagai mother of conflict. Karena konfliknya terus terjadi hingga kini.
E-Paper BANPOS Terbaru
Bagaimana masa depan konlik Israel Palestina? Simak terus News RCTI+ yang akan terus memberikan setiap kejadian penting dan menarik dari Kawasan Timur Tengah tersebut.
Secara konsisten News RCTI+ selalu menginformasikan kepada masyarakat tentang perkembangan terbaru konflik Israel dan Palestina. Didukung lebih dari 93 publisher, News Aggregator di bawah naungan MNC Group tersebut terus menyampaikan informasi penting yang dibutuhkan pembaca secara lengkap dan terpercaya.
“News RCTI+ terus berkomitmen untuk memberitakan berbagai fenomena menarik, berdampak luas dan menjadi perhatian publik,” kata Co-Managing Director RCTI+, Valencia Tanoesoedibjo.