Memang, lanjut dia, pernyataan Cak Imin ini memiliki dimensi politik, karena statusnya yang juga ketum parpol.
Namun, Masduki menilai Kiai Ma’ruf tetap berpegang kepada konstitusi. Menolak penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan.
Sikap serupa disampaikan Presiden Jokowi.
Meski Imin guyon, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali masih keki melihat masih ada tokoh yang mewacanakan penundaan pemilu.
Padahal, sikap Jokowi sudah tegas, Pemilu digelar pada 14 Februari 2024.
“Presiden Jokowi memberi pesan tak ada penundaan. Sehingga berhentilah, stop membicarakan tentang itu,” ucap Ali, kemarin.
E-Paper BANPOS Terbaru
Lalu apa kata pengamat soal sikap Cak Imin itu?
Anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggraini menilai, pernyataan Cak Imin ini memang semacam kelakar. Namun, kelakar itu menunjukkan, tidak ada alasan yang logis dan mampu dipertanggungjawabkan, untuk melakukan penundaan Pemilu.
Ia malah menyayangkan ungkapan Cak Imin itu. Seolah urusan bernegara dan berkonstitusi yang seharusnya diajarkan sebagai bagian pendidikan politik yang etis dan substantif, malah seolah-olah jadi guyonan. Yang hanya berorientasi demi kepentingan orang per orang.
“Sebaiknya, di tengah situasi persiapan Pemilu 2024, para elite politik tidak perlu lagi membangun narasi yang kontroversial dan spekulatif. Apalagi kalau konteksnya sulit dipahami publik,” terangnya. [BCG/rm.id]