Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad rupanya tak puas melihat perkembangan negaranya dewasa ini. Ia pun mengungkapkan apa yang dirasakannya melalui akun Twitter pribadinya, @chedetofficial, Senin (18/4).
Dalam thread yang diberi judul Malaysia Today itu, Mahathir terang-terangan meluapkan kekecewaannya.
“Saya harus terima kenyataan. Dalam hal pembangunan, Malaysia saat ini tertinggal dibanding Indonesia dan Vietnam. Dan selalu, kami berada di belakang Singapura,” ujar Mahathir mengawali thread-nya.
Mahathir juga shock, ketika tahu, Malaysia kini juga tertinggal dibanding sejumlah negara Afrika.
“Faktanya, kami tidak siap menggunakan teknologi terkini untuk mencapai efisiensi dan membatasi korupsi. Kami menolak teknologi ini, karena dapat mengungkap perbuatan anggota parlemen kami,” tutur Perdana Menteri terlama di Malaysia, dengan masa jabatan 22 tahun.
Mahathir menyebut, apa yang dikatakannya, bukan tanpa alasan. Dia mengaku menerima bocoran info, yang menyebut penggunaan teknologi mutakhir akan mengundang protes keras dari anggota parlemen.
“Ini berarti, banyak di antara mereka yang terlibat bisnis ekspor dan impor,” ucap Mahathir.
Akibat menolak penerapan teknologi, lanjutnya, negara jadi berpotensi kehilangan pendapatan.
“Lihat negara-negara Afrika. Mereka dapat mengamankan duit miliaran karena manajemennya menerapkan teknologi. Jadi, lebih efisien. Mereka mengungguli Malaysia,” jelas pria kelahiran Alor Setar, 10 Juli 1925.
Mahathir pun melontarkan sindiran, yang mengarah pada budaya korupsi.
Dia bilang, Malaysia tidak perlu merasa malu karena telah disalip negara-negara Afrika. Bukankah sebelumnya telah diberitahu, bahwa mencuri uang pemerintah bukanlah sesuatu yang membuat kita merasa malu. Jika bos kita melakukan, ya nggak apa-apa. Begitu kata Mahathir.
“Setelah itu, bos melempar remah-remahnya ke kita. Seolah, mereka begitu murah hati. Kita semua telah menunjukkan apresiasi, dengan mendukung pesta pora bos. Tanpa malu, mungkin mereka telah mencuri lebih banyak uang negara. Mereka juga memberikan kita penghargaan,” beber Mahathir.
Discussion about this post