Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly tengah melakukan tur di kawasa Asia. Selain membahas kerja sama ekonomi bilateral dan G20, Menlu Joly juga membawa agenda lain. Yaitu memperkenalkan strategi Indo-Pasifik yang dibawa Kanada.
“Kanada sedang dalam pengembangan strategi Indo-Pasifik pertamanya,” ujarnya dalam diskusi bersama Dr Dino Patti Djalal, Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Senin petang (11/4/2022).
Joly mengatakan, pengembangan strategi Indo-Pasifik yang ditawarkan Kanada adalah agenda utama yang dibawanya dalam tur Asianya kali ini. “Ini ada di mandat saya, saat disumpah Perdana Menteri Justin Trudeau,” ujarnya.
Bagi Kanada, kawasan Indo-Pasifik adalah wilayah ekonomi kritis dan memiliki kepentingan strategis yang meluas, jauh melampaui wilayah itu sendiri yang diakui Kanada. Kawasan ini juga sebagian besar mengalami pertumbuhan ekonomi dan kekuatan politik, sementara banyak populasi dunia berada di wilayah ini.
Mantan Menteri Warisan Kanada (2015–2018) ini menyampaikan, Kanada berniat untuk menjalin kemitraan di bidang perdagangan dan ekonomi dengan negara di kawasan, termasuk Indonesia.
Bagi Kanada, jelasnya, kawasan Indo-Pasifik penting untuk investasi dan produksi perdagangan, lantaran rantai pasokan penting berasal dan mengalir melalui wilayah ini.
“Kanada, sedang bekerja keras memperdalam kemitraan perdagangan dan ekonomi kami untuk keuntungan bersama, mengingat skala ikatan kami dengan kawasan ini. Kita harus memastikan, keterlibatan kita komprehensif dan sangat terintegrasi,” jelas mantan Anggota Parlemen Kanada untuk wilayah Ahuntsic-Cartierville, Kanada.
Selain itu, ia juga menyampaikan, kerja sama dengan Indonesia penting dalam mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), pembangunan kembali setelah pasca pandemi Covid-19, dan perubahan iklim di usia hubungan bilateral yang sudah mencapai 70 tahun.
“Tidak ada wilayah yang lebih penting daripada Indo-Pasifik dalam memenuhi komitmen, perubahan iklim dunia,” tambah Joly.
Discussion about this post