Dia menambahkan, Indonesia menggarisbawahi seruan Indonesia untuk menghentikan perang saat ini juga. Ketegangan harus dikurangi dan negosiasi harus diintensifkan. Indonesia dan Kanada harus menggunakan pengaruh untuk menghentikan perang.
“Perang hanya membawa penderitaan bagi umat manusia dan bagi kita semua,” katanya.
Kunjungan Joly, tahun ini, bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Kanada . Selama ini pula, kedua negara telah menjalin hubungan baik. Indonesia-Kanada berbagi nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan pentingnya menjunjung hukum internasional.
“Untuk merayakan kemitraan yang kuat, hari ini kami meluncurkan prangko Peringatan 70 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Kanada,” ujar Retno sembari menunjukkan perangko-perangko itu.
Kedua Menlu juga telah menandatangani Indonesia-Canada Plan of Action (Rencana Aksi Indonesia-Kanada) untuk periode 2022-2025. Yakni panduan tentang navigasi kerja sama dalam empat tahun ke depan.
Berikutnya, lanjut Retno, bersama Joly, dia juga mengangkat beberapa isu hubungan bilateral dan masalah internasional yang menjadi perhatian bersama, berfokus pada kerja sama ekonomi. Dia bilang, Indonesia menyambut baik peningkatan perdagangan bilateral, bahkan di tengah pandemi.
Perdagangan Indonesia-Kanada meningkat hampir 30 persen pada 2021, mencapai 3,12 miliar dolar AS, Rp 44,8 triliun. Untuk lebih memperkuat perdagangan bilateral, Kanada dan Indonesia telah memulai putaran pertama negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif bulan lalu.
Joly di Jakarta, merupakan bagian dari rangkaian perjalanannya ke Indonesia dan Vietnam pada 9-14 April mendatang. [PYB/RM.ID]
Discussion about this post