Selama masa pemerintahannya, Imran Khan bertentangan dengan Amerika Serikat (AS) dan mendukung pemerintahan Taliban di Afganistan tahun lalu. Baru-baru ini, Imran Khan menuding Amerika berada di balik penggulingan pemerintahannya. Washington menolak tuduhan tersebut.
“Katakan tidak pada pemerintah asing,” bunyi sebuah plakat di Karachi milik seorang pengunjuk rasa yang berteriak: “Siapapun pendukung Amerika adalah pengkhianat”.
Imran yang adalah PM pertama Pakistan yang digulingkan lewat mosi tidak percaya. Ia menyuarakan ada konspirasi di balik penggulingannya.
Dua sumber yang menolak disebutkan namanya mengatakan pemungutan suara yang menggulingkan Imran Khan berlangsung setelah panglima militer yang berkuasa, Jenderal Qamar Javed Bajwa, bertemu mantan atlet kriket itu. Pemerintahan militer telah memimpin negara berpenduduk 220 juta orang itu selama hampir setengah dari 75 tahun sejak kemerdekaannya.
Militer melihat Imran Khan dan agenda konservatifnya dengan sudut pandang yang baik ketika ia memenangkan pemilihan 2018. Dilansir ABCNews, namun dukungan berkurang setelah perselisihan tentang kepala intelijen militer yang berpengaruh, di samping masalah ekonomi yang menyebabkan kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade minggu ini.[MEL/RM.ID]
Discussion about this post