Namun, hal ini juga berpotensi menyebabkan pasukan Rusia melakukan lebih banyak kekejaman. Seperti yang diduga terjadi di pinggiran kota Kiev, Bucha saat berada di bawah pendudukan Rusia.
“Bau kejahatan perang ini akan menyelimuti angkatan bersenjata Rusia ini selama bertahun-tahun,” kata pejabat itu.
Kepada Sky News, mantan Duta Besar Inggris untuk Rusia Roderic Lyne mengatakan, Moskow telah menunjuk seorang jenderal baru dengan rekam jejak yang cukup biadab di Suriah.
Menurutnya, langkah tersebut diputuskan Rusia untuk memastikan kemenangan di beberapa wilayah Donetsk.
“Menugaskan komandan keseluruhan baru untuk perang Rusia di Ukraina, sepertinya merupakan upaya untuk menciptakan strategi yang lebih kohesif,” cetus Lyne, Sabtu (9/4).
Sebagaimana dilansir CNN International, dua pejabat pertahanan AS melaporkan, Rusia tidak memiliki komandan teater-lebar untuk operasi Ukraina.
Ini berarti, unit dari berbagai distrik militer Rusia telah beroperasi tanpa koordinasi. Kadang-kadang, dengan tujuan yang bersilangan.
Penunjukkan jenderal baru untuk pasukan Rusia yang telah beroperasi di wilayah selatan Ukraina, sebelumnya juga telah diperkirakan AS. Karena di wilayah tersebut, Rusia telah mengambil dan menguasai lebih banyak wilayah. Sebagai kompensasi atas gagalnya upaya Rusia untuk mengepung Kiev dan kota-kota di Ukraina utara.
Jumat (8/4) lalu, Otoritas Ukraina mengatakan, Rusia telah menyelesaikan penarikan mereka dari wilayah Sumy utara Ukraina. Sambil terus membangun kekuatan di kawasan timur negara tersebut. [HES/RM.ID]
Discussion about this post