Selama 15 tahun terakhir, Erica Miles berusaha melupakan, dan berhasil menahan sakit akibat sebutir peluru yang bersarang di punggungnya. Hingga akhirnya peluru itu keluar sendiri dan berada di bawah kulitnya.
Semuanya berawal pada 2005. Saat itu Miles yang masih sekolah, mendapati dirinya berada di tengah situasi yang menakutkan. Dia dan beberapa temannya, terjebak di antara dua kelompok bersenjata yang bentrok.
“Saya tertembak di punggung. Rasanya seperti terbakar,” ucap Miles dilansir Ladbible, kemarin.
Saat itu, Miles langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi, dokter tidak segera mengambil peluru itu karena terlalu dekat dengan tulang belakangnya. Selama belasan tahun, dia hidup dengan peluru di tubuhnya. Bahkan, perempuan dari Alabama, Amerika Serikat itu, hampir lupa bahwa peluru itu masih bersarang di tubuhnya.
Meski terdengar aneh, dokter George Crawford yang akhirnya berhasil mengangkat peluru tersebut, menilai kejadian yang dialami Miles adalah hal wajar. Menurutnya, tenaga medis tidak mengangkat peluru yang bersarang di tubuh, karena bisa saja berisiko lebih gawat bagi pasien.
“Seiring waktu, tubuh akan menyingkirkannya. Tapi, memang akan terasa sakit saat itu berada di bawah kulit,” terang Crawford.
Miles saat ini dalam pemulihan pasca operasi. “Saya sangat berterima kasih kepada dr Crawford. Saya sangat senang bahwa saya tidak kesakitan, dan peluru itu keluar dari punggung saya,” pungkasnya. [PYB/RM.ID]
Discussion about this post