Walau begitu, Fajar/Rian mengaku masih beradaptasi dengan kondisi lapangan. “Alhamdulillah hari ini bisa bermain dengan kemenangan dan tanpa cedera. Di gim pertama berjalan lumayan alot, karena kita tahu tipikal pemain Korea tidak mudah menyerah dan tidak mudah mati sendiri. Walaupun mereka masih junior, mereka bermain sangat baik,” kata Fajar.
“Kita masih adaptasi dengan lapangan walau sudah kita coba, tapi saat latihan dan pertandingan suasananya berbeda. Lampu, angin, dan shuttlecock coba disesuaikan,” sambung Rian.
Berstatus sebagai juara bertahan dan mengincar juara “back to back”, Fajar/Rian mengaku mempertahankan gelar menjadi tugas tidak mudah. “Pasti tidak mudah mempertahankan gelar juara di sini, semua pemain pasti ingin juara. Kita tidak mau menyerah dan lengah, persaingan akan ketat. Jaga stamina dan fokusnya,” tukas Fajar.
Sebagai informasi, Korea Terbuka terakhir bergulir pada 2019. Ajang berlevel Super 500 ini absen pada 2020 dan 2021 karena pandemi Covid-19.
Pada 2019, Fajar/Rian berhasil menggondol gelar juara setelah di final mengalahkan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-16, 21-17. [WUR/rm.id]