Duta Besar Indonesia untuk Prancis Mohamad Oemar menyerahkan surat kepercayaan untuk Andorra pada Jumat (1/4) lalu. Surat itu diterima Pangeran Andorra Uskup Urgell Joan Enric Vives Sicília dalam upacara kenegaraan di Istana Episkopal La Seu d’Urgell. Acara itu juga dihadiri Menteri Luar Negeri Andorra Maria Ubach Font.
Pada kesempatan itu, Dubes Oemar menyampaikan keinginannya kepada Pangeran Andorra Uskup Urgell untuk menindaklanjuti kesepakatan kedua negara dalam pemberdayaan perempuan dan pemuda untuk pembangunan yang berkelanjutan.
“Sesuai tema peringatan 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Andorra tahun lalu, inovasi dan kreasi bersama, generasi muda dari kedua negara dapat menjalin kerja sama ekonomi digital,” ujar Dubes Oemar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/4).
Hal ini juga sejalan dengan salah satu prioritas Presidensi Indonesia di G20 tahun ini. Dubes Oemar menambahkan, pertukaran pelajar dan mahasiswa kedua negara akan membuka wawasan para pemuda, memperkuat ikatan persahabatan, dan menciptakan peluang inovasi bersama.
Hubungan diplomatik Indonesia dan Andorra dimulai pada 26 Maret 1996. Kedua negara secara aktif saling mendukung dan bekerja sama pada tingkat multilateral. Khususnya, berbagai isu global seperti penanggulangan terorisme, perubahan iklim dan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Andorra merupakan salah satu negara terkecil di dunia dengan populasi kurang dari 100 ribu orang penduduk, namun dikunjungi lebih dari 10 juta orang wisatawan asing setiap tahunnya. Pariwisata merupakan penyumbang pemasukan utama bagi perekonomian Andorra.
Sebagian besar kebutuhan utama masyarakat Andorra harus diimpor. Hal ini dapat menjadi peluang bagi peningkatan ekspor produk unggulan Indonesia ke Andorra. (DAY/RM.ID)
Discussion about this post