Kehormatan ini semakin terasa khusus dan istimewa, dengan pagelaran musik yang menampilkan karya puisi dan komposisi musik dari Putri Maha Chakri Sirindhorn tentang Indonesia. Bahkan, Sang Putri turut menjadi penampil utama, dengan memainkan alat musik Ranat (Gambang). Gamelan yang dimainkan dalam pagelaran ini juga memiliki arti khusus, karena merupakan gamelan hadiah dari Paku Buwono X kepada Raja Rama VII dalam kunjungannya ke Surakarta pada 1929.
Paku Buwono X menghadiahkan satu set gamelan lengkap berlaras pelog dan slendro. Gamelan itu disimpan secara terpisah di National Museum Bangkok dan National Theater Bangkok.
Gamelan yang disimpan di National Theater Bangkok ini mengalami penyesuaian nada ke dalam musik tradisional Thailand dan selama ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan budaya tradisional Thailand
Untuk pertama kalinya gamelan berusia hampir satu abad ini dikeluarkan dari National Theater dan memeriahkan page-laran musik klasik tersebut. Dalam keterangan resmi KBRi Bangkok, Senin (28/3), Putri Maha Chakri Sirindhorn mengungkapkan kecintaannya yang sangat besar kepada Indonesia, yang disebutnya selalu berada di hati dan pikirannya.
Sang Putri juga menyampaikan keinginannya untuk selalu berkunjung kembali ke Indonesia. Dia berharap, kunjungan tersebut dapat dilakukan segera setelah pandemi usai.
Pagelaran musik ini juga menjadi sarana promosi seni budaya Indonesia yang luar biasa ke berbagai kalangan di Thailand. Terasa sangat istimewa, ketika upaya promosi justru dilakukan oleh Putri Maha Chakri Sirindhorn, salah satu anggota utama keluarga Kerajaan Thailand.
Selain merefleksikan kecintaan Sang Putri pada Tanah Jawa, pagelaran musik ini juga mencer-minkan kedekatan hubungan Indonesia dan Thailand sejak jaman dahulu kala. [DAY/RM.id]
Discussion about this post