Gamelan yang dimainkan dalam pagelaran ini juga memiliki arti khusus karena merupakan hadiah dari Paku Buwono X kepada Raja Rama VII dalam kunjungannya ke Surakarta tahun 1929. Paku Buwono X menghadiahkan satu set gamelan lengkap berlaras pelog dan slendro yang selanjutnya disimpan secara terpisah masing-masing di National Museum Bangkok dan National Theater Bangkok.
Gamelan yang disimpan di National Theater Bangkok mengalami penyesuaian nada ke dalam musik tradisional Thailand dan selama ini digunakan untuk mengiringi pertunjukan budaya tradisional Thailand. Untuk pertama kalinya gamelan berusia hampir satu abad ini dikeluarkan dari National Theater dan memeriahkan pagelaran musik klasik tersebut.
Dalam percakapan dengan Duta Besar RI Rachmat Budiman, Putri Maha Chakri Sirindhorn mengungkapkan kecintaannya yang sangat besar kepada Indonesia yang disebutnya selalu berada di hati dan pikirannya. Putri juga menyampaikan keinginannya untuk selalu berkunjung kembali ke Indonesia. Putri Maha Chakri Sirindhorn berharap kunjungan tersebut dapat dilakukan segera setelah pandemi usai.
Pagelaran musik ini sungguh menjadi sarana promosi seni budaya Indonesia yang luar biasa ke berbagai kalangan di Thailand. Terasa sangat istimewa ketika upaya promosi justru dilakukan Putri Maha Chakri Sirindhorn, salah satu anggota utama keluarga Kerajaan Thailand. Selain merefleksikan kecintaan Putri pada Tanah Jawa, pagelaran musik ini juga mencerminkan kedekatan hubungan Indonesia dan Thailand sejak jaman dahulu kala. [USU/RM.id]
Discussion about this post