Indra mengaku tak hafal dengan nilai anggaran kursi baru. “Di KK II juga, saya nggak hafal di ruang mana yang diganti. Waktu saya ke KK II juga saya lihat ini-nya diganti baru. Karena saya lihat, sebagian sudah dimakan tikus (busanya), banyak yang bolong,” ujarnya.
Pergantian kursi lama yang rusak, menurut Indra, tak bisa dilakukan satu per satu, namun diganti keseluruhan per komisi. Jika diganti satu per satu, menurut Indra, tak sedap dipandang.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menyayangkan, pergantian kursi secara keseluruhan. Karena, menurutnya, tikus-tikus yang ada di sana, tidak merusak semua kursi yang ada.
Kata Uchok, pergantian kursi ini melukai hati rakyat yang tengah kesulitan. “Meskipun harga kursinya mahal, mereka tetap tidak akan nyaman duduknya. Karena mereka tidak bisa membereskan persoalan yang dialami rakyat,” cecar Uchok.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyarankan, jika masih layak, mestinya tidak perlu diganti. Terlebih, jika rusaknya digigit tikus, masih bisa diganti bagian busanya saja. Tidak perlu semua diganti.
E-Paper BANPOS Terbaru
Ujang mengkritik sifat mubazir anggota DPR yang suka menghamburkan anggaran demi alasan yang sebenarnya tidak urgent. Menurutnya, ketimbang mengganti kursi baru, anggarannya bisa diberikan ke rakyat yang terkena imbas pandemi.
“Jika alasannya ada yang digigit tikus, bisa juga tinggal panggil tukang, lalu diperbaiki, kan beres. Bukan malah minta diganti semuanya. Ini malah mengesankan bahwa penggantian kursi-kursi tersebut merupakan proyek yang bisa saja mubazir,” usul Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menganggap pergantian logistik di DPR sah-sah saja, karena bagaimanapun juga sudah dianggarkan. Hanya saja, jika penggunaannya tidak berdasarkan manfaat, maka hanya akan menjadi pergunjingan publik.
Apalagi, sampai saat ini DPR masih masuk dalam jajaran lembaga dengan tingkat ketidakpercayaan publik cukup tinggi. Tepatnya, saat IPO merilis hasil survei sejak tahun lalu.