Perbaikan juga terjadi pada jumlah kasus kematian Covid-19 yang mengalami penurunan sebesar 5 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Sementara positivity rate mingguan tercatat 13,98 persen, turun dari angka sebelumnya yang sempat tercatat di 14,25 persen pada Senin (14/3).
Tapi Nadia mengingatkan, meski indikator penanganan Covid-19 saat ini menunjukkan perbaikan, masyarakat tetap harus terus waspada, karena Indonesia masih dalam status pandemi.
“Sangat penting bagi kita tetap menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi untuk terus menekan laju penyebaran virus,” ingatnya.
Terpisah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djurban mengatakan, belum banyak yang bisa dipastikan dari varian Deltacron.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan varian ini harus diawasi,” kata Zubairi, dikutip dari cuitannya di Twitter, kemarin.
Dia menjelaskan, Deltacron merupakan varian Covid-19 yang terdiri dari elemen Delta dan Omicron. Artinya, varian tersebut mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan.
Dari temuan awal, para peneliti baru mengidentifikasi kasus infeksi Deltacron di Amerika Serikat, Prancis, Denmark, Inggris dan Belanda.
“Apakah Deltacron lebih menular dan mematikan? Mungkin sekali tidak berbahaya ketimng vabarian Omicron. Belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit,” tutupnya. [DIR/RM.ID]