Kepala Staf Pertahanan Inggris Laksamana Tony Radakin meminta pemerintah Inggris dan sekutunya untuk berhati-hati terhadap ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia juga meminta para sekutu tetap dan tidak gegabah merespons ancaman pemimpin Rusia menyusul sanksi Barat terhadap Moskow.
“Kita harus menjaga ketenangan dan tanggung jawab sehingga (agar) kita tidak hanya bereaksi gegabah terhadap apa pun yang terbaru, terus terang, komentar aneh atau konyol dari Presiden Putin,” kata Radakin dalam sebuah wawancara dengan BBC News, Minggu (6/3).
“Kami siap, kami juga akan sangat percaya diri dengan kemampuan kami untuk menghadapi Presiden Putin,” tambah Radakin yang menekankan keanggotaan Inggris di NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Radakin mengatakan, ia belum mengetahui apakah Putin akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Namun dia berpendapat “tanda-tanda peringatan” dari kemungkinan konflik nuklir akan muncul
Menurut Radakin, Pemerintah Inggris berkomunikasi dengan Moskow. Downing Street (Kantor PM Inggris) memiliki jalur terbuka dan langsung ke markas operasional Kremlin. Radakin menggunakan saluran tersebut untuk meminta pertemuan dengan mitranya dari Rusia Valery Gerasimov, namun belum ada respons.
Menurut data PBB, setidaknya 364 warga sipil telah tewas dan 759 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, 24 Februari lalu. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan lebih tinggi. Selain itu, lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga.
Invasi Rusia ke Ukraina telah mendapat protes dari komunitas internasional di mana Uni Eropa, Inggris dan AS memberlakukan berbagai sanksi ekonomi di Moskow.[MEL]
Discussion about this post