SERANG, BANPOS – Kerusakan gorong-gorong di jalan utama Desa Sanding, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, membuat masyarakat setempat harus mengambil jalan memutar untuk sampai ke lokasi tertentu yang mengharuskan melalui jalur tersebut. Kerusakan ini berdampak pada tiga kampung sekaligus, yakni Kampung Cikeusik, Nanggewer, dan Lebong.
Sebelumnya, sejumlah warga terpaksa menanami pohon pisang di akses jalan tepatnya di gorong-gorong. Hal itu dilakukan, agar tidak ada lagi kendaraan roda empat yang melalui akses tersebut.
Warga Kampung Nanggewer, EN, menyebut bahwa gorong-gorong tersebut mulanya masih bisa dilalui. Namun, dalam dua bulan terakhir kerusakannya semakin parah hingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan, terutama roda empat.
“Dua bulan lebih sih gorong-gorong itu hancur, kalau masalah jalan dari Sanding sampai Kampung Cikeusik-Nanggewer-Lebong belum pernah merasakan jalan nikmat (pembangunan jalan) begitulah,” ujarnya.
Encep mengaku kesal dengan lambannya penanganan rusaknya akses jalan desa tersebut, bahkan sebelum gorong-gorong rusak sekalipun. Menurutnya, sejumlah ibu hamil pun mengeluhkan jalan yang hanya dilakukan pengerasan itu, sehingga pihaknya berharap dibantu oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, agar lekas diperbaiki.
“Sebelumnya jalur tersebut masih bisa dilalui kendaraan roda empat karena ditambal bebatuan. Karena bolongnya besar, jadi kendaraan roda empat itu udah ga bisa,” tuturnya.
Ia menyebut bahwa curah hujan yang cukup tinggi juga menjadi salah satu penyebab kerusakan gorong-gorong tersebut.
“Sekarang kan musim hujan, sawah yang di pinggirnya ini kan kena banjir, airnya ga jalan,” ungkapnya.
EN dan warga lainnya pun mengeluhkan keadaan tersebut. Pasalnya, setiap kali warga ingin bepergian harus mengambil jalan memutar ke kampung sebelah dengan jarak yang cukup jauh.
“Kita aja kalau ke Petir harus lewat sini, lewatnya Desa Petir, jadi kita aksesnya harus muter kalau mau ke pasar. Biasanya kalau dalam keadaan normal, itu kan jaraknya 3 KM dari ujung Desa Sanding, kalau muter dari Pakem itu aja 5 KM belum ke sananya lagi,” keluhnya.
Ia pun berharap agar pemerintah daerah setempat segera mengatasi keluhan mengenai akses jalan yang tidak bisa dilalui beberapa bulan terakhir.
“Harapan kami sih satu, masalah gorong-gorong itu diperbaiki, yang kedua kami sebagai warga pengen merasakan nikmat jalan biar akses lebih cepat,” tandasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sanding, Rosid, mengaku akan mengusahakan mencari dana agar gorong-gorong tersebut dapat segera diperbaiki.
“Ini sedang diusahakan sama saya, kan belum ada modal, nanti saya paling dua minggu dapet dari mana seperti gitu,” ujarnya.
Rosid pun mengungkap bahwa jalan tersebut akan diperbaiki, namun gorong-gorongnya terlebih dahulu.
“Paling dikasih gorong-gorong aja dulu, karena belum ada anggaran ke situ (pengecoran jalan),” tuturnya.
Rosid pun berencana akan menyelesaikan permasalahan tersebut salam kurun waktu dua minggu, dan akan memakai dana pribadi apabila bantuan dari pemerintah belum dapat disalurkan.
“Tadi juga saya sudah konfirmasi ke Pak RT, suruh gotong royong, nanti saya paling pakai dana pribadi,” ungkapnya.
Rosid pun mengungkap bahwa ia sudah mengajukan permasalahan tersebut ke dewan dan juga di agenda Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan.
“Kemarin waktu audiensi di dewan saya sudah ajukan karena dana itu belum ada, kemarin Musrembang di kecamatan juga diajukan,” katanya.
Untuk sementara waktu, Rosid akan mengarahkan masyarakat untuk membenahi gorong-gorong agar akses jalan dapat difungsikan kembali.
“Paling gorong-gorong aja empat, paling kalau mau kuat di-cor pinggir-pinggirnya gitu,” tandasnya.
Discussion about this post