“Tadi korbannya berasal dari awak mobil tangki (Pertamina), sopir mobil tangki yang sedang mengambil BBM yang akan diteruskan ke masyarakat atau konsumen. Jadi pada saat mengantri, masuk ke Pertamina tersebut, terkena semburan cairan tadi. Korban tidak luka bakar, hanya sesak nafas, matanya perih, dan mengalami trauma karena suara ledakan, kemudian ada sakit di mata tapi karena sudah dilakukan perawatan korban saat ini berjumlah 6 orang sudah diperkenankan kembali ke rumah, namun masih dalam proses observasi,” kata Sigit.
Kepolisian belum bisa memastikan bahan kimia yang keluar dari pipa apakah berbahaya atau tidak. Namun bisa dipastikan, jika mengenai tumbuhan, daunnya menjadi layu. Ledakan pipa pabrik kimia itu juga menimbulkan suara yang memekakkan telinga.
Sigit memastikan operasional Pertamina Tanjung Gerem beraktivitas dengan normal dan pengiriman BBM tidak terganggu, meski sempat mencelakai enam sopirnya.
“Karena berkaitan dengan Pertamina, saya pastikan suplai bahan bakar tidak terganggu. Jadi kegiatan di Pertamina tidak terganggu. Proses distribusi BBM tidak terganggu,” terangnya.
Terkait penyebab ledakan, petugas masih melakukan penyelidikan. Ia belum memastikan dugaan penyebab apakah kelalaian menjalankan standar operasi prosedur (SOP) atau hal lainnya.
E-Paper BANPOS Terbaru
“Saat ini kami masih penyelidikan. Tadi informasi awal, berdasarkan pengamatan oleh penyelidik ada pipa putus dan rusak. Disitu analisa sementara dari keterangan beberapa karyawan,” pungkasnya.
General Affair dan CSR PT MCCI, M Reza Maulana mengungkapkan, perusahaan telah melakukan investigasi internal atas ledakan tersebut. Termasuk melakukan penyelidikan bersama dengan pihak Kepolisian.
“Untuk penyebab, saat ini kami dengan pihak kepolisian sedang menyelidiki penyebabnya. Intinya dari kami akan kooperatif dan mendukung penyelidikan yang dilakukan bersama-sama,” terangnya.
Terkait adanya insiden zat kimia yang menyembur dan terdampak pada pekerja PT Pertamina, MCCI akan bertanggung jawab penuh. Begitupun bilamana terdampak kepada masyarakat, perusahaan akan melakukan penanganan. Meski ada semburan, zat yang ditimbulkan tidak tergolong bahan beracun atau berbahaya.