Menurutnya, keterbatasan akses ini setidaknya turut berdampak pada perekonomian warga. “Secara ekonomi juga mati, kasihan yang enggak punya kendaraan harus memutar. Kita biasanya jalan kaki, sekarang rutenya harus ke sana memutar. Mungkin bisa lebih dari dua kilometer,” paparnya.
Melalui bentangan spanduk berisikan protes ini, ia berharap agar pihak kontraktor dapat mengabulkan tuntutannya itu. “Saya sudah mengumpulkan tandatangan warga, untuk memperkuat. Saya sudah membuat surat untuk Wali Kota, Pak Wakil Wali Kota, dan Kecamatan. Tapi ditahan sama Lurah. Saya sudah kirim juga ke Kementerian PUPR. Tapi belum ada tanggapan,” terangnya.
Sementara itu di lokasi, sedikitnya terdapat enam spanduk yang dipasang warga. Seluruhnya berisikan protes. Ada spanduk yang berisikan “Tidak ada alasan apapun, kami warga Cilenggang butuh JPO secepatnya”. Lalu adapula spanduk yang bertuliskan, “Bikin jembatan di atas laut bisa, kok bikin JPO di sini gak bisa,”. “Mana nih JPO,”
Seluruh spanduk permohonan itu, dipasang di tembok yang tepat berada di pinggir proyek pembangunan Tol.
(IRM/ENK/BNN)
BUTUH JPO. Warga Cilenggang memasang spanduk untuk dibuatkan JPO Tol Serpong-Balaraja
Discussion about this post