“Sementara kerugian materi kita estimas mencapai Rp5 miliar. Kita masih melakukan pendataan sembari mendistribusikan bantuan kedaruratan. Iya akan dilakukan verifikasi oleh tim dari Dinas PUPR dan Perkim,” jelasnya.
Febby mengaku, pihaknya sudah memulai mendistribusikan bantuan kedaruratan bagi masyarakat terdampak gempa ke 55 desa di 19 kecamatan.
“Pendistribusian bantuan kedaruratan sudah dimulai, yang tercatat baru 175 paket sembako tersampaikan kepada masyarakat yang terdampak. Semoga bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban mereka,” ujarnya.
Ia menyebut BPBD Kabupaten Lebak tidak menyediakan posko bagi masyarakat terdampak gempa, sebab masyarakat yang terdampak gempa yang rumahnya mengalami kerusakan cukup parah tidak berada di satu titik. Dan msyarakat yang terdampak itu lebih memilih mngungsi ke rumah saudarnya.
“Ya kalau mengungsi itu ada tapi mereka mengungsi ke rumah saudaranya yang rumahnya tidak mengalami kerusakan,” ungkapnya.
Febby mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik tapi tetap siaga dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan. BPBD Kabupaten Lebak juga terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kecamatan, Desa dan Muspika, dan semua relawan BPBD yang tersebar di setiap kecamatan untuk memastikan kondisi terakhir.
“Kalau masyarakat berdasarkan informasi sudah beraktifitas seperti biasa, ya yang mengalami kerusakan oleh pemiliknya dibantu petugas membersihkan puing bangunan yang roboh,” katanya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak akan segera melakukan verifikasi kerusakan rumah, sekolah, tempat ibadah dan perkantoran akibat gempa. Verifikasi dilakukan sebagai upaya pemulihan pasca bencana.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lebak, Irvan Suyatupika mengatakan, pihaknya akan segera melakukan identifikasi kerusakan bangunan rumah maupun sarana dan prasarana lain akibat gempa yang terjadi, Jumat (14/1).
“Tim PUPR akan turun mengidentifikasi untuk mengetahui tingkat kerusakan bangunan berdasarkan data yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak,” katanya, Senin (17/1).
Discussion about this post