CILEGON, BANPOS – Bergulirnya wacana Hak Interpelasi oleh sebagian anggota DPRD Cilegon mendapat penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. Salah satunya dari Ketua Satuan Pelajar dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila, Sahabat Ujang.
Ujang menyatakan, Sapma dengan tegas menolak wacana Hak Interpelasi yang sedang digulirkan oleh sebagian anggota dewan. Menurutnya, Hak Interpelasi tidak memiliki urgensi yang jelas. Agendanya juga tidak terarah dan cenderung memaksakan.
“Wacana Hak Interpelasi apa urgensinya?. Alasan apa yang mendasari Hak Interpelasi. Apakah ada kebijakan Walikota yang merugikan rakyat. Setshu ksmi sebaliknya Walikota Helldy sudah banyak melakukan terobosan untuk kesejahteraan rakyat seperti menambah empat sekolah SMP dan pemberian beasiswa full sarjana. Juga menaikkan honor RT/RW,” ujar Sahabat Ujang saat menghubungi Banten Pos, Jumat (14/1).
Ujang mengatakan, program Walikota Helldy pada hakikatnya untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon. Sapma Pemuda Pancasila, sangat menyayangkan dengan adanya isu Hak Interpelasi yang sedang digulirkan dewan.
Hal itu karena, Hak Interpelasi dengan segala alasan sudah bertentangan dengan keadaan di lapangan, dimana kebijakan Walikota Helldy sudah banyak dirasakan oleh rakyat Cilegon.
“Sapma Pemuda Pancasila sangat menyayangkan langkah dewan dengan isu Hak Interpelasi itu. Keadaan dan fakta di masyarakat terkait kebijakan Walikota Helldy sudah banyak yang dirasakan masyarakat.
Senada, Ketua Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) Mahruri dan Wakilnya Ahmad Jazuli menolak dengan tegas isu Hak Interpelasi yang digulirkan anggota dewan.
“FKDT Cilegon dengan tegas menolak wacana Hak Interpelasi yang sedang digulirkan para anggota dewan,” tegas Mahruri.
Alasan penolakan Hak Interpelsasi ini, karena langkah tersebut tidak mencerminkan aspirasi di masyarakat.
FKDT juga dengan tegas mendukung langkah kepemimpinan Walikota Helldy Agustian yang sudah peduli dan memperhatikan kesejahteraan para guru madrasah, khususnya anggota FKDT Cilegon yang berjumlah 1.300 orang.
Discussion about this post