SERANG, BANPOS- Harapan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah terwujud. Jurus Silat Kaserangan yang digagasnya sudah mendunia dan menjadi juara kategori World Best Championship dalam ajang Open Intenational Online, Seni Pencak Silat Championship 2020.
Ajang tersebut digelar oleh panitia di Reormond, The Netherlands (Belanda). Dengan kepanitian dari European Silat Melayu Federation, Federasi Pencak Silat Tradisi Internasional, dan World Traditional Pencak Silat Federation. Penyerahan penghargaan para juara telah dilaksanakan pada September 2021.
“Prestasi ini kebanggaan bagi kita semua, bagi seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Harapan kita semua terwujud, impian kita semua terealisasi. Jurus Silat Kaserangan kini telah mendunia,” kata Tatu kepada wartawan usai penyerahan apresiasi dan penghargaan bagi para pesilat dan perumus Jurus Silat Kaserangan di Pendopo Bupati Serang, Kamis (30/12).
Sekadar diketahui, Jurus Silat Kaserangan diciptakan 13 sesepuh pendekar dari 12 aliran silat yang ada di Kabupaten Serang. Jurus ini digagas langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah untuk meneguhkan kebersamaan dan persatuan paguron dan aliran silat di Kabupaten Serang.
“Jurus ini ada sejarahnya, Ibu ingin menyatukan aliran silat dan paguron. Alhamdulillah, para kesepuhan pendekar berkumpul di Pendopo Bupati Serang. Karena keahliannya, berbagai jurus aliran silat dipadukan, dan tercipta Jurus Silat Kaserangan,” ujarnya.
Pada Festival Jurus Silat Kaserangan dalam rangkaian Anyer Krakatau Culture Festival (AKCF) September 2018, Ratu Tatu menargetkan jurus ini bisa mendunia. Harapan yang sudah terwujud. “Silat adalah warisan budaya yang harus kita jaga. Dan di Kabupaten Serang sudah menjadi muatan lokal pada SD dan SMP yang menjadi kewenangan Pemkab Serang,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Tatu menyerahkan apresiasi dan penghargaan berupa ‘dana kadeudeuh’ dari corporate social responsibility (CSR) BPR Serang sebagai BUMD milik Pemkab Serang. “Untuk para atlet atau pesilat, teruslah berlatih. Sebab belajar silat tidak hanya mencintai budaya, tetapi juga pembentukan karakter. Mulai dari disiplin, kejujuran, hingga ilmu keagamaan,” ujarnya.
Discussion about this post