“Jumlah guru pembimbing khusus(GPK) sangat terbatas. Kemampuan mengadaptasi kurikulum dan pembelajaran masihrendah. Media pembelajaran yang aksesibel oleh ABK belum maksimal,” paparnya dalam presentasi.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Tangerang, R. Sugihharto Achmad Bagdja, menyampaikan, terkait anggaran untuk biaya operasional pendidikan inklusi mengalami rencana kenaikan pada tahun 2022. Di tahun 2021, anggaran pendidikan inklusi untuk tingkat SD mencapai Rp2,7 miliar, sedangkan pada tahun 2022 naik menjadi Rp50 miliar.
“Untuk tingkat SMP, pada tahun 2021 sebesar Rp400 juta, di tahun 2022 naik menjadi Rp1,7 miliar,” paparnya dalam presentasi.
Sugihharto juga memaparkan, Penduduk Penyandang Disabilitas sedang dan berat Kota Tangerang pada kelompok usia 15-44 tahun dan Lansia adalah yang tertinggi dan mencapai sekitar 12.417 jiwa atau 33,1 persen dan 13.636 atau 36,4 persen.
“Penyandang Disabilitas dengan ijazah S1 ke atas diperkirakan hanya 115 ribu orang. Masih tingginya persentase Penyandang Disabilitas yang tidak memiliki Ijazah berpotensi menimbulkan masalah pengangguran atau pekerja kasar dengan upah rendah,” tegasnya.
Ia menyampaikan terimakasih kepada YDMI dan menyatakan komitmennya terhadap aksesibilitas dan inklusifitas.
Ketua YDMI, Ipan menyampaikan, KUALITAS SDM PENYANDANG DISABILITAS MASIH RENDAH. Menurutnya, salah satu solusi adalah dengan memberikan kesempatan seluas-luas nya untuk memperoleh pendidikan yang setingi- tingginya
Hal tersebut dikarenakan, pada PP NO. 60 TAHUN 2020 Tentang Unit Layanan Disabilitas Di Sektor Ketenagakerjaan mensyaratkan bahwa minimal latar belakang pendidikan SMA atau sederajat, sedangkan pada kenyataannya banyak penyandang disabilitas yang belum mencapai standar minimal tersebut.
“Dalam rangka turut serta mendorong pendidikan inklusi, YDMI telah melakukan beberapa hal yaitu, memfasilitasi (mencarikan) sekolah yang bisa menerima siswa disabilitas, mencarikan orang tua angkat (asuh), melakukan edukasi kepada orang tua dengan anak disabilitas tentang pentingnya bersekolah dan menginisiasi forum masyarakat inklusi (formasi) kota tangerang,” katanya.
Discussion about this post