“Peran OMS dalam pembangunan dan mendorong keberagaman sosial di Kabupaten Lebak ini sangat penting,” harapnya.
Hadir beberapa narasumber dalam Workshop USAID MADANI, Sekda Lebak Budi Santoso, Kepala Bapelitbang Lebak Virgojanti, Ketua PCNU Lebak, dan sejumlah aktivis pemerhati perempuan dan anak Ratu Mintarsih.
Kepala Bapelitbangda Kabupaten Lebak, Virgojanti mengapresiasi dan mendukung program USAID MADANI. Ia meneilai program MADANI itu sejalan dengan tujuan Pemerintah Kabupaten Lebak. Menurut Virgojanti, ada beberapa hal penting yang dibahas dalam workshop yaitu Tata Kelola Pemerintahan Kolaboratif, Peningkatan Akuntabilitas Pelayanan Kesehatan dan Keberagaman Sosial.
“Kami menyambut baik dan mendukung program yang digagas oleh USAID MADANI. Kami siap berkolaborasi dengan berbagai OMS yang berniat turut serta berpartisipasi mewujudkan percepatan pembangunan di Kabupaten Lebak ini.
Tekait persoalan tingginya kematian ibu dan anak (AKI-AKB) yang dibahas dalam workshop, menurut Virgojanti, tidak saja menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lebak dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) tetapi menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk organisasi masyarakat sipil (OMS) yang ada di Kabupaten Lebak.
“Pelibatan OMS dalam memberikan edukasi kepada masyarakat perihal kesehatan bagi ibu hamil mereka bisa dijadikan sebagai kader. Itu adalah salah satu upaya bagaiman OMS berkontribusi nyata membantu pemerintah dalam kesehatan, dengan pola itu saya yakin AKI-AKB di Lebak bisa ditekan,” jelasnya.
Pemerhati perempuan dan anak, Ratu Mintarsih yang hadir dalam acara mengatakan, program USAID MADANI yang disampaikan dalam workshop patut didukung pemerintah terutama terkait persoalan masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Kabupaten Lebak ini.
“Saya berharap OMS di Lebak kedepan ini bisa lebih produktif dan berkontribusi terhadap percepatan pembangunan juga menekan AKI-AKB,” katanya. (CR-01/PBN)
Discussion about this post