PANDEGLANG, BANPOS – Ibu Rumah Tangga (IRT) di sejumlah daerah, kelabakan dan tepak jidat. Karena harga minyak goreng di pasar tradisional dan supermarket di Kabupaten Pandeglang, melambung tinggi.
Semula (bulan November lalu), harga minyak goreng kemasan hanya seharga Rp 17.850 ribu/liternya. Namun memasuki bulan Desember 2021 ini, mengalami kenaikan hingga Rp 21 ribu/liter.
Seorang IRT warga Kecamatan Majasari, Eneng (21) mengaku, kaget setiap pekannya harga minyak goreng kemasan tak pernah turun dan malah terus merangkak naik.
“Saya kaget, pas beli minyak goreng harganya berubah lagi. Tadi itu yang kemasan 2 liter, di minimarket Rp 42 ribu. Padahal akir bulan lalu (November), saya beli hanya Rp 35.800 (yang 2 liter,red),” keluh Eneng, Minggu (12/12).
Atas kenaikan itu, ia berharap bisa distabilkan kembali harganya, termasuk harga sejumlah bahan pokok lainnya. Sebab ia bersama masyarakat lainnya, merasa terbebani dengan kondisi tersebut.
“Kalau harganya naik terus, jelas sangat memberatkan. Apalagi, minyak itu kebutuhan pokok, tandasnya.
Terpisah, para pedagang-pun ikut menjerit atas kenaikan harga itu. Hal itu, membuat omset mereka menurun.
Seorang pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Yusufudin membenarkan, harga minyak goreng curah baik kemasan di Kabupaten Pandeglang merangkak naik. Akibatnya kata dia, para pedagang mengeluh karena mengalami penurunan omset.
“Mahalnya harga minyak goreng, bukan memberi keuntungan bagi kami (para pedagang,red), malah merugi. Apalagi kalau menjual minyak goreng curah, karena harus keluar modal lagi untuk beli plastik, karet dan upah tenaga pembungkusnya,” ucap Yusuf.
Saat ini, dia memilih tidak menjual minyak goreng curah. Adapun yang saat ini ada dan dijajakannya, itu stok minyak yan
g bulan lalu belum terjual. Begitu juga minyak goreng kemasan, ia hanya menyediakan alakadarnya.
“Saya nggak belanja minyak goreng lagi. Ya itu tadi, karena merugi. Sekarang yang sedang dijual itu, dagangan kemarin-kemarin belum terjual. Yang kemasan juga saya sediakan, hanya sedikit saja. Harganya per liter Rp 21 ribu,” tandasnya. (PBN/BNN)
Discussion about this post