Berdasarkan data yang didapat BANPOS, kegiatan-kegiatan yang memiliki SPK bodong itu sebagian besar berupa pekerjaan drainase dan tembok penahan tebing (TPT). Pekerjaan-pekerjaan itu tersebar di wilayah Kabupaten pandeglang, Kabupaten Serang dan Kota Serang. Dari data itu disebutkan 16 nama pengusaha yang mendapatkan pekerjaan.
Sementara itu, BM yang dituduhkan memberikan SPK bodong, saat ini tidak diketahui keberadaannya. Dia tidak menampakan batang hidungnya di kantor DPUTR Banten, sejak sepekan lalu. BM diduga terlibat dalam skandal Surat Perintah Kerja (SPK) palsu dalam sejumlah proyek di dinas itu dan kemungkinan tidak sendirian menjalankan aksinya.
Hilangnya BM ini disampaikan mantan Kabid PJPA Dinas PUPR Banten Adib Solihin, ketika dirinya kesulitan menghubungi BM melalui telpon genggamnya.
Kepada BANPOS, Adib yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang (Kabid) di
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Banten yang disebut-sebut terlibat dalam dugaan SPK Bodong merasa terganggu dengan keributan pengusaha Palka. Bahkan dirinya mengaku ditegur langsung oleh atasanya, Kepala Disperkim, M Rachmat Rogianto.
“Saya pernah dipanggil oleh atasan saya karena adanya keluhan dari Pengusaha yang katanya dapat SPK bodong melibatkan saya. Saya sampaikan kalau saya tidak tahu menahu. Karena itu, saya langsung coba hubungi BM, tapi handphonenya tidak aktif,” katanya.
E-Paper BANPOS Terbaru
Adib mengaku dengan kejadian SPK bodong, merasa dirugikan lantaran nama dan jabatannya tercemar akibat ulah BM. “Sejujurnya nama baik saya agak terganggu. Saya disebut-sebut pada kasus ini,” katanya.
Adapun foto-foto dirinya bersama dengan BM dan sejumlah pengusaha di ruang kerja dan di salah satu rumah makan di Kawasan Ciracas Kota Serang, hal tersebut dibenarkan. Akan tetapi bukan membahas persoalan proyek.
“Foto-foto saya yang bareng dengan BM karena yang bersangkutan minta. Dan saya nggak berfikir kalau foto itu dimanfaatkan oleh BM kepada pengusaha Palka. Kalau foto di Sari Kuring Ciracas memang ada pengusahanya, tapi membahas batu bara. Saya dikenalkan oleh BM dengan para Bos. Itu yang BM sampaikan sebelum pertemuan, katanya ada Bos-Bos (pemilik uang banyak) mau ketemu saya,” ujarnya.
Discussion about this post