“Kemudian masyarakat diarahkan untuk vaksin di Puskesmas Curug,” ucapnya.
Selanjutnya, dalam kegiatan penyuluhan pencegahaan KDRT menyasarkepada para ibu-ibu kader Kemanisan. Dihadiri oleh 15 peserta, penyuluhan tersebut berjalan dengan lancar dengan atusias para kader yang berlomba dalam menunjukan kelompok terbaiknya.
“Penyuluhan tersebut menggunakan teknik fasilitator, yang dimana penyuluhan tersebut lebih ke sharing atau berbagi pengalaman ibu-ibu dalam rumah tangganya masing-masing,” tandasnya.
Fasilitator Pattiro Banten, Siti Kholisoh Akhyani, mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki power untuk menjalankan perannya masing-masing. Melalui penyuluhan tersebut, ia menyampaikan bentuk-bentuk daripada KDRT yang belum diketahui oleh masyarakat.
“Harapannya masyarakat sadar tentang bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi di rumah tangga,” ungkapnya.
Ia juga mengaku, melalui penyuluhan tersebut, lebih ditekankan berbagi dan memberikan pemahaman bahwa KDRT bukan hanya kekerasan fisik saja. Bahwa penelantaran ibu dan anak dan perselingkuhan termasuk dalam kategori KDRT.
“Penyadaran bahwa perlu ada kesadaran dari bagi pasutri untuk saling memberikan hak, saling menyayangi, mengasihi agar tidak terjadi KDRT,” tandasnya.
Kepala Kelurahan Kemanisan, Mardi, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada BPH IMADIKLUS Untirta yang telah memilih Kelurahan Kemanisan dalam berkegiatan Imadiklus Mengabdi. Ia menilai dengan kegiatan tersebut, antusias masyarakat dalam mengikuti vaksinasi sangat tinggi, sampai melebihi dosis yang ditargetkan.
“Harapannya kedepan, BPH IMADIKLUS Untirta bisa melakukan kerjasama serupa di Kelurahan lainnya. Sehingga terget vaksinasi khususnya di Kecamatan Curug tercapai,” ungkapnya.
Ia mengaku, terkait dengan KDRT, di Kelurahan Kemanisan tidak ada kasus KDRT. Namun, dengan adanya penyuluhan yang dilaksanakan oleh BPH IMADIKLUS Untirta ini merupakan hal yang sangat positif dan para kader bisa meminimalisir serta mencegah KDRT sejak dini.
“Terimakasih kepada BPH IMDIKLUS yang telah memberikan penyuluhan tentang KDRT, sehingga pada kader bisa sharing, dan bisa mencegah sejak dini. Kemudian, dalam pelaksanannya pun memberikan efek positif, masyarakat jadi mengetahui apa saja bentuk-bentuk KDRT dari yang paling ringan sampai tata cara penyelesaiannya,” tandasnya.(MUF/AZM)
Discussion about this post