Meski partainya dinaungi oleh rakyat biasa, Agus Jabo mengaku bahwa pihaknya memiliki kekuatan dan tekad untuk bangkit, bersatu, berjuang mewujudkan harapan hidup, serta harapan yang juga dicita-citakan para pendiri bangsa
“Indonesia yang merdeka, demokratis, maju, adil makmur, sesama anak bangsa hidup rukun, hidup damai, di atas tanah air kita sendiri, hidup adil makmur di dalam negara kita sendiri, negara kesatuan republik Indonesia,” kata Agus.
Sementara itu, Ketua DPW PRIMA Banten, Rizky Arifianto mengatakan bahwa PRIMA lahir dari situasi dominasi oligarki di dalam perpolitikan Indonesia hari ini.
“Partai ini lahir dari rahim rakyat sesuai dengan tagline kita yaitu “partainya rakyat biasa. Dengan modal harapan dan cita-cita bersama rakyat untuk terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Rizky kepada awak media, Sabtu, 13 November 2021.
Rizky mengatakan bahwa partainya tersebut di tulang punggungi oleh anak-anak muda. Hal itu terlihat jelas dari struktur kepengurusan di beberapa provinsi Indonesia, termasuk Banten.
“Kepengurusan di beberapa Provinsi yang pengurus provinsinya adalah anak-anak muda yang enerjik, berani, dan konsisten. Salah satunya di Provinsi Banten sendiri,” ucap Rizky.
Rizky juga menyampaikan bahwa, PRIMA juga mengusung sembilan program diantaranya pajak yang berkeadilan, industrialisasi nasional dengan menjamin kesejahtraan pekerja, pertanian moderen.
Lanjut Rizky, selain itu juga pihaknya mengusung program memajukan UMKM sebagai sokoguru perekonomian nasional, memajukan manusia Indonesia, demokrasi partisipatif, pemerintahan yang bersih, kesetaraan gender, dan mengedepankan keadilan ekologis.
“Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa partai ini adalah antitesa terhadap oligarki yang mencengkram Indonesia,” tutur Rizky.
Rizky menegaskan bahwa oligarki saat ini telah mendominasi dan memonopoli ekonomi dan politik Indonesia saat ini. Dia juga menyindir beberapa pejabat justru memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk mendapatkan keuntungan dengan berbisnis dengan rakyatnya sendiri.
Discussion about this post