Informasi lain dari warga sekitar, banyak yang mengaku terganggu dengan penutupan jalan itu, namun mereka bingung dan enggan untuk menceritakan kejadian yang diduga karena buntut dari kekalahan Pilkades kemarin.
Pantauan BANPOS, ada tiga akses jalan warga telah ditutup di desa itu, informasi yang didapat diduga dilakukan oleh para simpatisan panas calon yang kalah. Begitu pula saat ibu-ibu warga sekitar yang hendak melintas dengan roda dua. Seorang ibu bernama Wahyuni mengaku terganggu dengan penutupan jalan dengan tumpukan material batu belah menutupi akses jalan tersebut, namun ia seperti enggan bercerita.
“Iya saya juga bingung, kok mau mau lewat situ jalannya ditutup. Saya ga tahu juga ya, kenapa ini ditutup, saya kurang hafal,” katanya.
Sementara, penutupan jalan desa di kp. Marga desa Sukamanah kecamatan Malingping yang diduga dilakukan akibat buntut Pilkades yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2021 mendapatkan sorotan dari sekretaris komisi 4 DPRD Lebak Musa Weliansyah
Menurutnya, tidak dibenarkan adanya penutupan jalan desa akibat buntut Pilkades apalagi jalan tersebut dibangun menggunakan uang negara “Artinya itu sudah menjadi aset negara bukan lagi milik pribadi, harusnya jika yang mengklaim itu tanah pribadi dari awal sebelum dilakukan pembangunan, bukan akibat kalah dukungannya di dalam Pilkades,” ujar Musa kepada BANPOS, Minggu malam (30/10).
Mantan Pegiat sosial Baksel yang membidangi pembangunan tersebut menegaskan bahwa jalan tersebut dibangun oleh dana APBN melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri perdesaan Tahun Anggaran 2008, “Artinya jalan tersebut sudah dibangun 12 tahun yang lalu, sudah pindah status,” terangnya.
Kata politisi asal dapil V Lebak (Malingping, Wanasalam, Cijaku dan Cigemblong) pihaknya berjanji akan mendatangi lokasi penutupan jalan tersebut “InsyaAllah dalam waktu dekat saya akan datang langsung ke lokasi,” ungkap Musa melalui pesan WA.(WDO/PBN)
Discussion about this post