Sudjarno mengungkapkan, dalam MoU antara PSSI dengan Mabes Polri ada salah satu kerja sama tentang pencegahan mafia bola. Menurutnya, tentu akan ada penyelidikan terhadap kasus ini agar menjadi jelas apakah ditemukan adanya tindak pidana atau tidak.
“Ketika sudah ada bukti-bukti yang cukup, ada keterangan saksi dan segala macam, kemudian ke tingkat penyidikan,” jelas Sudjarno. “Oleh karena itu laporan dari Perserang ini kami apresiasi, jadi ada laporan kami harus tindaklanjuti baik secara internal maupun eksternal nantinya,” jelasnya.
Seandainya nanti harus naik ke ranah tindak pidana mafia bola, Sudjarno akan menanyakan ke Polda Metro Jaya terkait mekanismenya.
“Jadi kasus ini membuka mata, ini buat pengalaman. Kami mau ketemu dengan komite disiplin untuk lihat apa saja laporan dari mereka yang dikatakan bukti-bukti. Itu jadi bahan kalau naik ke mafia bola yang akan diserahkan secara eksternal ke Polri,” jelas Sudjarno.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, juga memastikan bahwa pihak federasi akan menuntaskan kasus pengaturan skor yang dilaporkan oleh Perserang.
“Kami akan tindak tegas pelaku pengakuran skor. Ini telah mencoreng nama sepakbola Indonesia. Kami tidak main-main dan akan tuntaskan permasalahan ini,” kata Yunus Nusi.
Yunus Nusi menjelaskan, laporan manajemen Perserang yang diterima oleh PSSI akan segera ditindaklanjuti. Pihaknya akan memeriksa keterangan dari pihak terlapor. Kemudian, PSSI akan meminta Komite Disiplin (Komdis) untuk mendalami dugaan kasus pengaturan skor yang melibatkan pemain dan pelatih kepala Perserang.
“Pertama kami akan terima laporan dari manajemen Perserang. Setelah itu kami akan selidiki dan panggil terlebih dahulu para terlapor untuk dimintai keterangan. Ini tentu akan masuk ranah dari Komite Disiplin,” Yunus menambahkan.(ENK/NET)
Discussion about this post