Wachyu Budhi Kristiawan, merinci dari jumlah proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp1,1 triliun diantaranya PAD Rp246 miliar, pendapatan transfer Rp817 miliar, lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp83,4 miliar.
Sementara, untuk belanja daerah sebesar Rp1,2 triliun, rinciannya yaitu belanja operasional sebesar Rp1,09 triliun, belanja modal Rp108,7 miliar dan belanja tidak terduga Rp14,3 miliar.
“Belanja tidak terduga sengaja kita anggarkan lebih dari tahun-tahun sebelumnya, karena kita harus mengantisipasi pandemi Covid-19,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, ada deifisit sebesar Rp66,5 miliar. Kemudian, di pengeluaran pembiayaan ada pembentukan dana cadangan sebanyak Rp16,25 miliar.
“Pembentukan dana cadangan ini dalam rangka Pemilukada 2024. Mulai tahun ini dan tahun depan, Pemkot Serang menampung pembentukan dana cadangan senilai Rp16,25 miliar, tahun depan juga sama,” tuturnya.
Untuk pembentukan dana cadangan yang diperuntukkan pelaksanaan Pemilukada 2024 dilakukan secara bertahap dimulai APBD tahun 2022 hingga APBD tahun 2024. Sehingga seandainya Pemilukada tahun 2024 membutuhkan biaya sebesar Rp40 miliar, jadi Pemkot Serang menggunakan dana cadangan tersebut dan ditambah dengan APBD di tahun 2024.
“Jadi di tahun 2024 tinggal sisanya saja kita mengeluarkan anggaran, sehingga tidak perlu repot-repot harus mengeluarkan sebesar Rp40 miliar di tahun 2024 dari APBD, karena kita sudah memiliki dana cadangan, supaya APBD tahun 2024 tidak terlalu tertekan,” jelasnya
Diketahui, pendapatan daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah dan lain-lain PAD yang sah. Kemudian untuk pendapatan transfer ada dua jenis, yaitu pendapatan transfer dari pemerintah pusat senilai Rp696 miliar, kemudian pendapatan transfer antar daerah yaitu bagi hasil pajak provinsi sebesar Rp131,5 miliar. (MUF/DZH/ENK)
Discussion about this post