“Semua barang berharga sampai pakaian, habis terbawa aliran air, uang sebesar Rp 6 juta juga terbawa hanyut,” kata Tata, Selasa (14/9).
Bukan hanya itu, yang membuat Tata mengalami kesedihan mendalam, akibat rumah yang dimilikinya juga rusak yang parah terbawa hanyut luapan banjir. “Saya waktu itu mau menyelamatkan barang-barang berharga. Tapi air datangnya sangat cepat dan deras. Kami-pun sekeluarga dan warga lainnya, berhamburan menyelamatkan diri. Rumah saya temboknya roboh, dihamtam banjir,” tambahnya.
Kepala Seksi (Kasi) Damkar Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, Emil Salim membenarkan, wilayah Rocek Barat dilanda musibah banjir bandang.
“Total ada 21 KK, yang terdampak. Akan tetapi kalau keseluruhan dari 21 KK itu ada sebanyak 93 jiwa. Alhamdulillah, semuanya selamat,” kata Emil, saat ditemui di lokasi banjir bandang, Selasa (14/9).
Hampir semua korban banjir bandang, khususnya rumah yang terendam parah dan rusak parah itu dari semalam hingga saat ini (Senin-Selasa, 13-14/2021), masih mengungsi di majelis taklim, dan rumah warga yang jauh dari ancaman banjir bandang susulan.
“Sejauh ini dari total 93 jiwa itu, yang mengungsi ada 37 jiwa, tersebar di majelis taklim 10 orang dari 3 KK, rumah warga milik Hj Iis 20 jiwa dan rumah milik Warsim 7 jiwa dari 2 KK,” terangnya.
Di lokasi juga tak sedikit kelompok yang sangat rentan. Namun pada saat kejadian banjir bandang itu, semuanya berhasil diselamatkan. Bahkan sempat ada warga juga yang melahirkan.
“Jumlah kelompok rentan ada 13 jiwa, terdiri dari ibu hamil 1 orang, ibu melahirkan 1 orang, balita 10 orang dan lansia usia 70 tahun ada 1 orang. Alhamdulillah, semuanya dapat terselamatkan,” pungkasnya lagi.
Belasan rumah dan 1 pabrik tahu itu, kini semuanya sedang dilakukan pembersihan bersama masyarakat sekitar, dan pemilik rumah.(NIPAL/MARDIANA/CR-01/DZH/MUF/WDO/ENK/BNN)
Discussion about this post