“Pernah dia (petugas) bongkar muatan bus, kandang-kadang nggak izin sama kita. Dia bilang, dia petugas, petugas Bea Cukai. Saya bilang, bapak memang petugas, tapi saya pemilik usaha disini, punya wilayah disini, izin dulu,” ungkapnya.
Kemudian Ramadan mengatakan tidak hanya menggangu usahanya tetapi operasi terkadang membuat penumpang bus tidak nyaman. Penumpang yang semestinya makan dan beristirahat tenang malah nonton aksi operasi petugas. Ia juga mengeluh, petugas dalam operasi juga parkir kendaraan sembarangan yang terkesan tidak menghargai tempat usahanya.
“Maksud saya kan, biar penumpang turun dulu, istirahat dulu biar sopir istirahat dulu. Kan begitu. Terus dia, kalau parkir mobilnya itu, dibenerin. Jangan bus pas lagi markir masuk, dia parkir main palang aja. Kita saling menghargai lah. Polisi saja nggak gitu-gitu amat,” terangnya.
“Rugikan kita lah pak. Kayak (operasi) tadi, bongkar barang, bus lain mau masuk (terganggu). Terus itu jadi tontonan penumpang, akhirnya ngehalangi bus yang mau masuk,” sambungnya.
Ramadan mengungkapkan pada dasarnya dirinya mendukung operasi yang dilakukan petugas Bea Cukai memberantas rokok tanpa cukai, minuman ilegal dan barang ilegal lainnya. Hanya saja, dalam operasi jangan sampai menganggu usahanya dan bisa saling menghargai.
“Saya dasarnya menghargai petugas, karena itu kan Bea Cukai, itu kan cukai rokok yah. Saya mendukung karena itu kan untuk pajak. Cuman teknis mereka, cara kerjanya yang agak mengganggu ke kita lah. Tugas mereka kan, ambil rokok, minuman yang tidak ada cukainya, artinya tidak ada pemasukan ke pemerintah. Kami mendukung yang mereka lakukan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor KPPBC Madya Pabean Merak, Beni Novri mengatakan terkait razia rokok diduga ilegal dirinya belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci terkait jumlah penangkapan.
“Itu masih dalam proses mas, dalam proses perhitungan dan sebagainya,” kata Beni saat dikonfirmasi, Jum’at (10/9/2021).
Saat disinggung terkait kronologi penangkapan. Beni mengaku belum menerima laporan dari petugas di lapangan.
Discussion about this post