“Ini menjadi wanti-wanti kita semua. Jangan ini menjadi celah. Saya tidak suudzon, tapi saya sebagai kontroling, ini harus dihindari. Kalau nanti ada masalah di kemudian hari, maka akan tidak baik untuk pemerintahan,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya pengadaan Ambulan Gawat Darurat senilai Rp2,33 Miliar yang diusulkan RSUD Cilegon kandas ditenderkan. Lelang pengadaan ambulan yang bersumber dari APBD 2021 ini dua kali gagal lelang. Bahkan saat dilakukan tender cepat oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Cilegon, pengadaan tidak dapat terealisasi.
RSUD Cilegon setelah pekerjaan tersebut gagal lelang kemudian menempuh mekanisme penunjukan langsung (PL) rekanan. RSUD menetapkan ambulan menggunakan kendaraan merek Toyota berjenis HiAce terbaru. (LUK/ENK)
Discussion about this post