Namun setelah beberapa kali pencairan, menurut Aep pencairan tersebut berhenti. Padahal, pengiriman bahan material masih berjalan olehnya. Akan tetapi karena rasa tanggungjawab, Aep tetap mengirimkan bahan material sembari mencari kejelasan akan pencairan pembayaran tersebut.
Bahkan menurutnya, beberapa kali dirinya harus menanggung pembelian bahan material yang sebenarnya tidak ada di RAB. Hal itu dilakukan lantaran banyak masyarakat yang mengeluh terkait dengan kekurangan tersebut.
“Yang namanya pengusaha, kami harusnya mengerjakan yang sesuai dengan RAB. Tapi ternyata ada masyarakat yang mengaku kurang, tidak ada barang ini dan itu. Tapi tetap saya berikan, karena kalau saya itu lebih baik tidak ada untung,” ucapnya.
Seiring perjalanan waktu, persoalan pencairan anggaran belum juga usai. Saat ditagihkan ke Itoh, disebutkan bahwa uang pembayaran sudah diberikan kepada orang yang disebut sebagai Qinoy. Ia pun mengejar Qinoy untuk mendapatkan pembayaran tersebut.
“Karena saya sudah bingung mau bayar utang bagaimana. Bos saya sudah nagih, kapan mau dibayarkan. Karena kalau tidak segera dibayar, nama saya yang jelek. Makanya saya kejar Qinoy sampai ke rumahnya. Tapi selalu tidak ada kata orang rumahnya. Padahal kalau kata tetangga, Qinoy ada di rumahnya,” ucap Aep.
Tak berhasil menagih Qinoy, ia pun mendatangi kantor Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Provinsi Banten, untuk menemui pejabat berinisial D yang merupakan pemegang kegiatan tersebut.
“Saya curhat ke pak D, saya sampaikan bahwa saya bingung bagaimana untuk membayar utang karena anggaran tidak cair-cair. Tapi katanya sudah dicairkan melalui Qinoy itu. Akhirnya tidak ada hasil,” tuturnya.
Tak habis akal, Aep pun kembali mencari informasi kemana sekiranya ia bisa mendapatkan bayaran. Hingga akhirnya ia mengetahui bahwa Koramil pun turut terlibat dalam program tersebut. Ia pun menemui M di markas Koramil Cipocok Jaya.
“Saya pun bertemu dengan M untuk meminta kas bon. Tapi ternyata tidak ditanggapi. Maksudnya mah tinggal nanti kalau sudah cair, potong saja dari pembayaran itu,” ungkapnya.
Discussion about this post