Ia menegaskan, Pemkot Serang jangan takut untuk menghilangkan berbagai kegiatan yang tidak prioritas dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebab pada kondisi saat ini, target RPJMD sudah tidak relevan untuk dikejar.
“Hapus kegiatan non-prioritas. Hilangkan kegiatan yang hanya menghambur-hamburkan uang rakyat. Lupakan terlebih dahulu target RPJMD, karena percuma target RPJMD tercapai kalau masyarakat ‘binasa’, tidak bisa menjadi bahan politis untuk kembali maju dalam kontestasi politik,” tegasnya.
Sementara itu, anggota bidang Kajian, Aksi dan Advokasi, Ahmad Fauzan, menuturkan bahwa pihaknya menemukan beberapa kegiatan tidak prioritas dalam postur APBD 2021. Kegiatan tersebut mulai dari perjalanan dinas ke luar daerah, hingga pengadaan ikan hias.
“Terdapat 20 kegiatan perjalanan dinas ke luar kota dengan nilai total sebesar Rp1.015.418.000. Lalu ada anggaran untuk sewa rumah dinas pimpinan daerah sebesar Rp572 juta dan juga pengadaan sewa akuarium ikan hias beserta isi dan pangannya dengan total Rp206 juta,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam penelusurannya pun tidak ditemukan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Hanya terdapat dua kegiatan pengadaan untuk pendukung percepatan vaksinasi dengan anggaran di bawah Rp20 juta.
“Menurut kami ini sangat tidak merakyat dan tidak mengedepankan sense of humanity. Karena disaat masyarakat dilarang bepergian, pejabat Kota Serang malah disiapkan anggaran miliaran rupiah untuk plesiran berkedok perjalanan dinas,” tegasnya.
Menurutnya, jika memang Pemkot Serang beranggapan pandemi akan usai pada 2021, seharusnya yang menjadi fokus anggaran Pemkot Serang adalah pemulihan ekonomi masyarakat.
“Seharusnya jika memang dirasa pandemi akan berakhir pada 2021 ini, Pemkot Serang fokus pada pemulihan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Bukan malah hambur-hambur uang rakyat,” tandasnya.(DZH/ENK)
Discussion about this post