“Solusinya yaitu, kita buka rekrut juga, dan kita juga bekerja sama dengan organisasi eksternal seperti IDI dan PMI atau relawan,” tandasnya.
Di sisi lain, RSUD Kota Cilegon kembali menambah tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 menyusul tren kasus yang terjadi di Kota Cilegon terus mengalami peningkatan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Cilegon Ujang Iing menyatakan, rencananya RSUD akan menyediakan 31 tempat tidur tambahan untuk menangani pasien Covid-19.
Sebelumnya, RSUD menyediakan sebanyak 46 tempat tidur khusus Covid-19 yang tersebar di beberapa ruangan. Diantaranya, 7 unit tempat tidur di ruang IGD, 9 unit di ruang Isolasi Covid, 16 unit di Alamanda, 3 unit ruang ICU, 10 unit ruang Melati dan 1 unit di ruang lainnya.
“Mengingat keterisian kamar di rumah sakit full/penuh, rencananya kami akan menambah 31 bed lagi. Jadi total keseluruhan bed yang akan disediakan oleh RSUD untuk menampung pasien Covid-19 ada sebanyak 77 bed,” katanya.
Ujang Iing memaparkan, saat ini pasien yang hendak dirawat di RSUD harus mengantri karena tempat tidur penuh. Dengan penambahan tempat tidur diharapkan dapat meningkatkan daya tampung pasien Covid-19.
“Penambahan bed yang dilakukan oleh RSUD ini sebagai langkah pemerintah untuk meningkatkan daya tampung, sehingga mampu menghindari antrean di ruang instalasi gawat darurat (IGD),” katanya.
Selain akan menambah tempat tidur pasien Covid-19, ia juga menyinggung masih dibutuhkannya penyediaan penyaring udara (hela filter). Alat tersebut dibutuhkan untuk mengurangi resiko penularan Covid-19. Untuk menyediakan itu, RSUD akan meminta bantuan CSR dari industri-industri yang ada di Cilegon.
“Karena dalam kondisi ini membutuhkan banyak biaya untuk kebutuhan hela filter dan kebutuhan pasien lain di ruangan, kami akan meminta bantuan CSR dari industri/perusahaan di Kota Cilegon untuk membantu ketersediaan kebutuhan di ruangan tersebut,” tandasnya.(LUK/DZH)
LUKMAN HAPIDIN/BANTEN POS
Discussion about this post