“Menyebar semuanya, di laboratorium kami saja ada 4 dari total 6 nakes yang terpapar. Kita berdoa saja mudah-mudahan nakes kami terus diberikan kesehatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, keberadaan nakes sangat dibutuhkan. Sehingga meskipun banyak nakes maupun pegawai Dinkes yang terpapar Covid-19, Dinkes akan tetap buka.
“Tapi kalau yang lain (OPD-red) ada yang kena maka isolasi dan (kantornya) ditutup. Sebab kalau nakes mundur siapa yang akan melayani masyarakat jadi harus maju,” tandasnya. (DZH)
Terpisah, RSUD Cilegon membuka lowongan relawan nakes penanganan Covid-19 karena banyaknya nakes di wilayah itu yang terpapar covid-19. Tenaga nakes juga makin berkurang karena ada juga yang tidak bisa bekerja karena faktor lain.
Diketahui total nakes yang ada di RSUD Cilegon sebanyak 200 nakes yang terdiri dari perawat, bidan dan dokter. Namun, jumlah nakes yang saat ini masih aktif bekerja RSUD Cilegon ada sebanyak 57 nakes diantaranya 52 orang perawat dan 5 dokter.
Kepala Bidang keperawatan RSUD Cilegon Ana Mukdiar tidak menafikkan bahwa di RSUD Cilegon saat ini banyak kekurangan nakes untuk melayani pasien di RSUD Cilegon. Dia mengatakan, penyebab kekurangan nakes bukan hanya karena terpapar Covid-19 saja. Melainkan banyak ada juga nakes yang sedang hamil, menyusui, isoman, hingga cuti sakit.
“Kami kekurangan nakes, bukan berarti nakes kena Covid-19 semua melainkan ada yang hamil, menyusui, isoman dan cuti sakit, jadi yang begituan tidak kita pakai dulu,” katanya, Selasa (13/7).
Lebih lanjut dia menjelaskan total nakes di RSUD Cilegon jika normal itu sebanyak 200 nakes yang terdiri dari dokter, perawat dan bidan.
“Total seluruhnya nakes yang ada di RSUD Cilegon sebanyak 200 nakes. Saat ini kita kekurangan sebanyak 65-an terdiri dari 60 perawat dan 5 dokter umum,” ujarnya.
Jumlah nakes saat ini di RSUD Cilegon kata dia ada sebanyak 57 nakes diantaranya 52 orang perawat dan 5 dokter. “Kalau perawat sekarang ini 52 orang dan dokter ada 5 orang,” ungkapnya.
Kedati demikian, pihaknya sudah melakukan konsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan dan Wali Kota Cilegon untuk mencari solusi yakni meminta bantuan ke IDI dan PMI atau relawan.
Discussion about this post