“Di batu hampar itu kita bisa melihat pemandangan alam yang sangat indah. Kita bisa melihat alam Kota Serang bahkan wilayah lain se Provinsi Banten bisa dilihat dari sana,” ucapnya.
Tidak berbeda dengan makam Ki Mas Dawa, makam Ki Sayar pun ramai dikunjungi oleh peziarah yang sengaja datang ke Pancur. Berdasarkan penuturannya, Ki Sayar merupakan salah satu pejuang yang makamnya dikeramatkan.
“Sama seperti makam Ki Mas Dawa, makam Ki Sayar juga ramai dikunjungi ketika menjelang bulan puasa atau munggahan. Kemudian hari raya idul Fitri ataupun idul Adha juga ramai, bahkan banyak pedagang di luar makam,” katanya.
Untuk menghidupkan potensi ekonomi daerah di Sentra Emping, Pokdarwis melakukan bimbingan terhadap para pelaku UMKM pembuat emping untuk pengemasan dan penjualan. Pengemasannya dilakukan dengan rapih dan layak dipasarkan di supermarket.
“Dikemas lebih rapih dan saya rasa sudah cocok untuk dipasarkan di supermarket,” tuturnya.
Untuk namanya sendiri, emping asal Pancur ini dinamai Ping Queen. Nama tersebut disematkan di kemasan emping baik yang siap makan ataupun emping mentah.
“Jadi emping ini dijual di pasar. Kita juga kan ada wisata religi, nah di sana juga kita menawarkan produk emping ini agar para peziarah membeli produk asli dari Pancur,” tandasnya. (MUF)
Discussion about this post