RANGKASBITUNG, BANPOS – Buruknya penanganan jalan dan jembatan di ruas jalan Nasional Pandeglang – Rangkasbitung – Cigelung di Kabupaten Lebak, Banten, membuat sejumlah kalangan geram dan mengkritik kinerja Balai Penanganan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VI, PJN Banten 1.
Bahkan, pengamat kebiijkaan publik Banten, Moch Ojat Sudrajat berencana akan melaporkan pekerjaan jalan dan jembatan di ruas jalan Nasional Rangkasbitung-Cigelung ke Mabes Polri,untuk mengusut adanya dugaan kongkalingkong antara oknum kontraktor dengan oknum pejabat PJN Banten 1, sehingga membuat umur jalan dan jembatan yang dilakukan perbaikan dengan anggaran mencapai puluhan miliaran rupiah dari APBN tersebut hanya bertahan dalam hitungan minggu dan bulan.
”Logikanya,kalau memang pekerjaan dilakukan secara benar dan wajar,apa mungkin dalam setahun terjadi tiga kali kerusakan jembatan Ciujung Baru,” ujar Ojat balik bertanya kepada wartawan,Rabu (31/3/2021).
Ojat menambahkan, perbaikan jembatan Ciujung Baru yang melintasi jalan by pass Soekarno-Hatta Rangkasbitung, mengalami kerusakan tiga kali dalam setahun, menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat akan kualitas pekerjaan dari perbaikan jembatan tersebut.”Jadi sangat wajar timbul dugaan,jika anggara untuk perbaikan jembatan itu dijaidkan bancakan oleh oknum tertentu,” cetusnya.
Untuk itu, dirinya waktu dekat akan mengirimkan surat permintaan informasi publik kepada Kementerian PUPR RI untuk mengetahui, apa dan bagaimana pekerjaan perbaikan jalan dan jembatan di ruas jalan nasional Rangkasbitung-Cigelung tersebut dari berbagai sisi.” Tentunya perencanaaan, penganggarannya, porses tender, dan siapa yang mengerjakannya.Jika kemudian ditemukan adanya dugaan penyimpangan, maka saya tak segan segan melaporkan hal ini ke aparat penegak hukum,” tegasnya.
Hal senada dikatakan oleh ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten, Mulyadi Jayabaya yang sangat menyayangan kerusakaa jembatan Ciujung Baru yang terjadi berulangkali dalam setahun,sehingga perbaikan ang dilakukan terkesan mubazir.”Kami juga heran,kok kerusakan jembatan bisa tiga kali dalam setahun.Berarti perbaikan yang dilakukan oleh kontraktor atau Satker tidak benar,’’ ujar ketua Kadin Banten yang akrab disapa JB ini kepada koran ini,Rabu (31/3/2021).
Discussion about this post