“Anaknya (Jay) ini baik, dia nurut. Kerjaan apa saja dilakukan, bahkan nyapu rumah tetangga walaupun ngga besar bayarannya,” ungkapnya.
Ida mengaku, ia dan suami berusaha keras supaya Jay masuk perguruan tinggi negeri. Sehingga Jay tidak lagi merasakan hal yang sama ketika dirinya dan suami hidup di rumah bilik yang kini sudah bertembok batu bata.
“Ibu mah selalu berdoa agat Jaelani hidup lebih baik. Jangan sampai merasakan susah seperti dulu, alhamdulillah tetehnya (kaka Jay) juga lulus SMA. Ibu berusaha semaksimal mungkin agat Jay terus lanjut kuliah, bagaimanapun caranya,” tandas Ida. (MUF)
Page 5 of 5
Discussion about this post