“Sebagai gerakan moral rakyat Indonesia, KAMI Banten selaku jejaring dari KAMI pusat akan terus memperjuangkan tegaknya kedaulatan negara, terciptanya kesejahteraan rakyat dan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al-Islam, Enting Abdul Karim, membenarkan bahwa sebagian peserta deklarasi usai menghadiri kegiatan di pantai Anyer, datang ke Ponpesnya untuk melakukan ramah tamah dan beristirahat.
“Iyah benar, jadi itu ada peserta dari jauh yang mampir dulu ke Ponpes. Yah sekadar untuk beristirahat saja sebelum pulang ke rumahnya masing-masing,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Mengenai kedatangan massa Kesti TTKKDH ke Ponpes pun dibenarkan oleh Enting. Namun ia menuturkan bahwa kejadian yang sebenarnya tidak seperti kabar yang beredar, yakni terjadi ketegangan dan penolakan.
“Memang benar didatangi oleh TTKKDH, tapi malah sebagian temen temen TTKKDH ikut ngobrol bareng dengan kami. Jadi tidak seperti kabar yang beredar gitu,” katanya.
Menurutnya, kedatangan dari Kesti TTKKDH ke Ponpes mulanya memang untuk membubarkan deklarasi KAMI Banten. Namun tidak terjadi, karena deklarasi KAMI Banten telah dilaksanakan di pantai Anyer.
“Tapi saya yakin teman-teman TTKKDH hanya berkaitan dengan PSBB saja. Dan akhirnya tidak ada pembubaran, wong deklarasinya di Anyer. Kalau di pesantren cuman ramah tamah saja sampai selesai dan enggak ada pembubaran,” tandasnya. (DZH)
Discussion about this post