Di sisi lain, boleh jadi niat tulus dan semangat rela berkorban selama perjuangan kemerdekaan justeru ternoda setelah kebebasan diraih.
Pasca-kemerdekaan, terjadi konflik antar anak bangsa karena perbedaan ideologi atau kepentingan kekuasaan. Dalam hal ini termasuk juga tindakan koruptif yang dilakukan oknum penyelenggara Negara dalam mengelola ABPN/APBD dan pemerintahan.
Kedua, ekspresi syukur ditandai dengan semangat membangun. Mulai pembangunan sumberdaya manusia dan kebudayaan hingga pengelolaan sumberdaya alam dan kekayaan hayati untuk sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Pembangunan dilakukan secara bertahap, berjenjang dan berkesinambungan sesuai dengan visi Indonesia merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur.
Pembangunan berpijak dari warisan sejarah sehingga kemajuan bangsa dalam penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni modern tidak tercerabut dari akar budaya dan kearifan peradaban Indonesia.
Pembangunan sebagai tanda syukur kepada Allah dilakukan secara bijaksana tanpa menggusur atau memarginalkan rakyat. Mencontoh Nabi ketika membangun Negara Madinah dimulai dengan pembangunan Masjid dan Suffah (Kampus berbasis Masjid).
Pembangunan sumberdaya manusia dan kebudayaan menjadi prioritas dengan menjadikan Al Qur’an sebagai sumber belajar utama. Suffah menjadi tempat kaderisasi kepemimpinan umat baik untuk mengisi pos pemerintahan maupun informal leader dalam civil society.
Sumberdaya manusia yang unggul ini juga menjadi modal utama pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan. Mulai sumber air bersih, irigasi, hingga ekonomi pertanian perkebunan peternakan dan lainnya. Pembangunan yang berpihak kepada rakyat; kaum lemah (dhuafa) dan tertindas (mustadh’afin).
Ketiga, ekspresi syukur kemerdekaan dilakukan dengan meningkatkan kualitas amal ibadah. Pembangunan politik ekonomi dan sosial budaya dijiwai dan disempurnakan dengan pembangunan spiritual; yakni iman dan taqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Kuasa serta akhlak mulia dalam pergaulan dengan sesama. Meskipun diuji dengan Pandemi terus bersabar dan tawakal dengan selalu beribadah dzikir dan doa secara khusyuk. Hal ini terlihat dalam kegiatan Ramadhan idul Fitri dan idul Qurban yang tetap meriah dengan jamaah.
Discussion about this post