CILEGON, BANPOS – Nama relawan BHS Barisan Haji Sokhidin calon Wakil Walikota Cilegon yang berpasangan dengan Calon Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati, mulai di jiplak pihak lain.
Koordinator BHS Barisan Haji Sokhidin, Cak Ion menilai pihak yang ngejiplak BHS menjadi sebutan lain dinilai sebagai tindakan tak etis dalam berkomunikasi dan terkesa galau dan tidak percaya diri.
“Menanggapi beredarnya nama relawan BHS Barisan Haji Sokhidin calon Wakil Walikota, Sokhidin yang berpasangan dengan calon Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati ditiru dengan sebutan lain, merupakan sikap tidak etis. Apakah sudah kekurangan ide atau gagasan untuk memakai jargon sehingga memakai jargon yang meniru jargon BHS yang sudah dideklarasikan sebagai Barisan Haji Sokhidin,” ujar Ca Ion saat memggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Ati Marliati- Sokhidin di Jl.Imam Bonjol 123, Link Sambirata, Kecamatan Cibeber, Cilegon, Kamis (9/7).
Cak Ion mengucapkan rasa syukurnya bah Alhamdulillah jargon BHS Barisan Haji Sokhidin langsung booming di Cilegon sebagai relawan militan pemenangan calon Walikota dan Walikota Cilegon, Hj.Ratu Ati Marliati- H.Sokhidin. Hal ini bukti bahwa langkah sosialisasi yg taktis di media massa dan media sosial serta bersilaturahmi dengan masyarakat Cilegon dalam satu bulan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
“Namun rupanya rupanya di sisi lain BHS Barisan Haji Sokhidin dianggap membuat “galau, panik, dan panas dingin” pihak- pihak lain yg juga berhasrat maju sebagai calon walikota dengan meniru/ menjiplak nama besar Jargon “BHS Barisan Haji Sokhidin” dengan sebutan lain,” tandas Cak Ion.
Sekretaris relawan BHS Barisan Haji Sokhidin menilai pihak lain yang menjiplak jargon BHS Barisan Haji Sokhidin menjadi sebutan lain terbuktitidak “percaya diri” alias minder dengan jargon yang mereka sudah buat dan dirancang sendiri.
“Mereka nampaknya gamang dan tampak tidak kreatif dengan ide dan gagasan cara memasarkan Jargon yg mereka punya dan calon yg mereka dukung. Jika sudah kekurang ide atau gagasan kita bisa ajari mereka membuat jargon yang lebih kreatif. Kita ikhlas mengajari mereka secara gratis,” papar Ibnu Aminudin.
Discussion about this post