“Motifnya sudah saya sampaikan kemarin. John Kei ini merasa dikhianati oleh Nus Kei. Merasa dikhianati dengan banyak permasalahan yang ada. Tapi menurut pengakuan Nus Kei, dia belum menerima,” ujarnya.
Uang yang menjadi sumber konflik disebut bernilai 1 miliar rupiah. Uang itu yang diduga belum diberikan Nus kepada John atas perannya menjaga lahan itu. “Kemarin Pak Nus Kei sudah sempat menyampaikan bahwa (John) tidak sabar atau gimana gitu,” tutur Yusri.
Sebelum melakukan penyerangan, John disebut sudah mengincar Nus Kei yang merupakan pamannya sejak masih menjadi tahanan di Nusakambangan. Rencana penyerangan ini baru berhasil pada Minggu 21 Juni 2020. John disebut memotori penyerangan terhadap Nus Kei dengan dibantu 29 anak buahnya. Semua pelaku penganiayaan dan penyerangan sudah ditangkap, kecuali tiga lainnya masih dalam pengejaran polisi.
Hal senada diungkapkan Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvin Simanjuntak. Dia menjelaskan para tersangka memang telah terlatih dan susah diketahui perannya masing-masing saat melancarkan penyerangan tersebut.
“Jadi saat breafing terakhir di Arcici Cempaka Putih, mereka telah berbagi tugas dan berbagi senjata tajam yang digunakan. Dimana satu mobil berisi 6 orang melakukan penyerangan dan pembunuhan di Kosambi,” ujarnya.
Jean mengungkapkan 5 mobil berisikan 25 orang menyerang ke kediaman NK. Dua mobil berperan sebagai penjaga di gerbang perumahan dan 3 mobil lainnya melakukan penyerangan dan pengerusakan di kediaman NK. “Sebelum terjadinya kejadian penganiayaan yang di Kosambi yang mengakibatkan 2 korban, satu meninggal dunia dan satunya luka berat ternyata sekitar jam 11 siang,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Nus Kei yang menjadi korban penyerangan tersebut terlihat menyaksikan dengan seksama adegan demi adegan yang diperagakan oleh para pelaku yang merusak kediamannya. (BNN/RUL)
Discussion about this post