Apa yang terjadi pada Rasulullah Saw terjadi juga pada Nabi Musa dan para pengikutnya, saat dikejar oleh fir’aun dan tentaranya. Dalam kondisi terhimpit, saat musuh di belakang, sedangkan di depan terhadang lautan yang luas sehingga para pengikut Nabi Musa menjadi panik dan bertanya,
“Apa yang harus kita lakukan wahai Musa, Sesungguhnya kita akan tersusul oleh mereka!.”
Dalam kondisi terhimpit sulit Nabi Musa berkata pada mereka,
“Sekali-kali tidak akan (tersusul).Sesungguhnya Rabb-ku bersamaku, Dia akan memberi petunjuk kepadaku” (QS.As-Syua’ara [26]:62)
lalu dengan kuasa Allah Nabi Musa memukulkan tongkatnya dan lautpun terbelah Nabi Musa beserta pengikutnya diselamatkan oleh Allah dari himpitan musuh,
“Pukullah lautan itu dengan tongkatmu, maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar (QS.As-Syu’ara [26]:63)
Maha besar Allah yang telah menyelamatkan para hamba, kekasihNya yang beriman dan bertakwa.
Interaksi antara Rasulullah Saw dan sahabatnya Abu Bakar juga interaksi antara Nabi Musa dan pengikutnya memiliki jawaban yang serupa dalam menghadapi kondisi terhimpit dan sulit, jawaban keduanya seolah wujud keteguhan, kepasrahan dan penyerahan diri kepada Allah Swt setelah usaha sekuat tenaga yang ditempuh baik oleh Rasululullah Saw bersama Abu Bakar ataupun oleh Nabi Musa beserta pengikutnya seolah memberikan pelajaran bagi kita bahwa jawaban atas kondisi sulit yang menimpa kita semua saat ini adalah “Jangan Bersedih Selama Allah Bersamamu” dan “Jangan Bersedih Jika Engkau dekat dengan Allah.”
Sikap menerima realitas seraya menghadapkan diri kepada Allah Swt saat dalam keadaan sulit maupun lapang, dengan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah Swt saat menghadapi musibah kondisi sulit akibat covid-19.
Allah lah yang telah menyelamatkan Nabi Musa dan Rasulullah dari kejaran kaum kafir yang dengki dan berniat jahat padanya, Allah-lah yang menyelamatkan Nabi Ibrahim dari kobaran api sehingga tak mampu membakar tubuh Nabi Ibrahim karena beliau berserah diri kepada Allah sehingga dijaga dari bahaya api yang memiliki sifat membakar merusak tubuh manusia bila terkenanya namun dengan kuasa Allah api itu menjadi dingin.
Discussion about this post