CILEGON, BANPOS – Pelayanan RSUD Cilegon pasca pengumuman salah seorang pegawainya terkonfirmasi positif mengidap Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), tetap berjalan. Namun, tetap bakal ada pembatasan, baik jumlah yang melaksanakan pelayanan, serta pasien yang melakukan pemeriksaan.
Hal itu disampaikan Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Cilegon, Ahmad Azis Ade, Minggu (10/5). Menurutnya, pembatasan dilakukan untuk meminimalisir resiko penyebaran virus korona di tempat itu.
“Nanti sudah diatur oleh Plt Dirut (Arriadna-red), pelayanan juga akan tetap dilakukan karena ini utama,” terang Aziz.
Sementara itu, Plt Dirut RSUD Kota Cilegon yang juga Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Arriadna menjelaskan, pihaknya sudah melakukan inventarisasi sejumlah tenaga medis dan karyawan yang kontak langsung dengan DK.
Saat ini pihaknya juga sudah melakukan serangkaian rapid test. Namun, untuk yang kontak dengan OTG seperti Walikota, Muspida dan tidak dinyatakan OTG dan tidak memerlukan tes.
Selain adanya perawat Positif Covid-19, pada Minggu (10/4), Dinkes juga menemukan adanya warga yang hendak menjadi buruh pabrik yang dinyatakan positif usai menjalani pemeriksaan swab di Rumah Sakit Krakatau Medika.
Buruh berinisial KN (42) asal Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat itu adalah buruh PT Benteng Api Tehnik (BAT) yang akan mengerjakan proyek dari PT Krakatau Engenering (KE) dan ngekos di Perum Arga Bajapura, Kecamatan Grogol.
Sebelumnya KN memeriksakan medikal cekup di RSKM pada Selasa (5/5) dan berdasarkan hasil swab positif, yang kemudian di rujuk ke Wisma Atlit untuk dirawat. (BAR/LUK/RUL)
Discussion about this post