“Setelah mempersilahkan duduk, ternyata benar yang berdiri itu langsung membacok Robi langsung kearah muka. Pada awalnya Robi mengaku tidak tahu kalau dibacok. Dia mengira kalau dia itu cuma dipukul pakai balok saja. Tapi ternyata berdarah,” terangnya.
Mendengar ada keributan, istri korban pun keluar dan melihat Robi sudah berdarah. Ia pun berteriak meminta bantuan, sementara Robi masih sempat mengejar kedua pelaku tersebut. Beruntung disana ada beberapa pemuda yang kumpul-kumpul dan ikut bantu mengejar.
“Dengan menahan darah, Robi mengejar pelaku sambil berteriak. Kebetulan di sana juga ada pemuda yang sedang nongkrong dan ikut mengejar. Mungkin karena panik, para pelaku yang berupaya kabur menggunakan motor itu terperosok. Motornya ditinggal,” ucapnya.
Setelah dikejar oleh warga, ternyata pelaku mengeluarkan senjata untuk mengancam warga. Sehingga warga pun tidak berani untuk kembali mengejar para pelaku yang kabur menggunakan angkot.
“Menurut penuturan warga mah para pelaku mengeluarkan senjata. Karena tidak berani, akhirnya tidak dikejar. Nah pelaku juga katanya mengancam supir angkot dengan senjata, mereka naik angkot untuk kabur,” ujarnya.
Ia pun mengaku dari pihak keluarga telah melakukan pelaporan kepada pihak Kepolisian. Laporan pun sudah dilakukan di Polres Serang Kota.
“Yang laporan itu dari istrinya dan didampingi oleh pihak keluarga. Dan dari Polres pun katanya sudah mulai bergerak. Beberapa polisi juga sudah mendatangi TKP,” katanya.
Dady pun mengatakan bahwa pihak keluarga menduga kejadian tersebut merupakan upaya pembunuhan terhadap Robi. Sebab, Robi berkali-kali mengunggah status yang bernada kritis kepada pihak-pihak tertentu yang ada di Kota Serang.
Selain itu, aksi yang dilakukan oleh pelaku juga terbilang cukup rapih. Sebab menurutnya, para pelaku seperti telah melakukan rencana yang cukup matang dan mengenal seluk-beluk Robi.
“Waktu ngobrol dengan Robi pun ia mengatakan bahwa ini pasti suruhan. Tujuannya memang untuk menghilangkan nyawa, cuma Alhamdulillah selamat. Robi ini juga sering kritis di Facebooknya, jadi kami menduga ada orang lain di balik kejadian ini. Bahkan kami sudah ada nama yang diduga, namun tidak akan kami sebutkan,” terangnya.
Discussion about this post