Virus korona atau covid-19 di Indonesia sudah semakin mewabah. Bukan hanya di Jakarta yang menjadi episentrum penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok itu, tetapi sudah menyebar ke hampir seluruh Indonesia.
Terbaru, Rabu (8/4/2020) data penyebaran virus korona sudah mencapai 2.956, sebanyak 240 kasus meninggal dunia. Untuk menanggulangi penyebaran virus korona, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, baik secara medis, kebijakan ekonomi maupun menangani dampak sosial.
Untuk mencegah penyebaran, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah menyetujui usulan Pemprov DKI Jakarta untuk melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Bukan hanya pemerintah, pihak swasta dan berbagai elemen masyarakat juga turut serta membantu pencegahan penyebaran virus korona, sesuai dengan kemampuan. Salah satu yang turut ambil bagian dalam kegiatan bakti sosial adalah PT Sari Enesis Indah, perusahaan yang memproduksi Adem Sari Chingku.
Perusahaan yang berkantor di Jakarta tersebut menyerahkan bantuan ke fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas yang ada di Kota Serang dan Kabupaten Serang pada Rabu (8/4/2020). Selain itu, bantuan juga diserahkan ke Koramil Serang.
Adapun yang menerima fasilitas kesehatan yang menerima bantuan adalah RSUD Drajat Prawiranegara Serang, RS Kencana Serang, Puskesmas Singandaru, Puskesmas Banten Girang, dan Puskesmas Kramat Watu.
Bantuan diserahkan Area Sales dan Distribution Head Serang, Agus Mahmud. Di RSUD Drajat Prawiranegara, bantuan diterima oleh Hj. Ade Supriatini, S.Kep,Ns sebagai Kepala Seksi Etika Mutu Keperawatan, panitia penerima bantuan beserta staf. Sementara, bantuan untuk Rumah Sakit Kencana diterima Kepala Rumah Sakit Kencana, Mayor CKM dr. Muchlas Fahmi SpOG serta Kapten Siswono dan Agus Ilyas, SKM.
Penyerahan bantuan diawali di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang. Dilanjutkan dengan penyerahan bantuan di fasilitas kesehatan lainnya. Saat menhyerahkan bantuan, semua tim tidak lupa menjaga jarak dan menggunakan masker. Hal itu dilakukan, guna mencegah penyebaran virus korona.
Discussion about this post