Sebelumnya, pada Minggu (29/12), pagar tembok SMPN 4 roboh. Akibatnya, tiga unit rumah yang berada di sebelah pagar tembok hancur. Diduga pagar tembok tersebut roboh karena pondasi yang rapuh akibat terkena hujan semalaman.
Kasie Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Serang, Eva Hasanah, mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Adapun dampak dari robohnya pagar tembok tersebut yaitu tiga rumah milik Anggraeni, Sahani, dan Tatu hancur tertimpa puing.
“Kerusakan tiga rumah tersebut ada tiga kategori, yakni rusak ringan milik ibu Anggraeni, rusak sedang milik ibu Tatu, dan rusak berat ibu Sahani, rumahnya ambruk semua. Dugaan saat ini, karena memang tembok pagarnya sudah rapuh karena sudah tua. Kemudian, karena banyak timbunan puing bekas bangunan sekolah diatasnya,” ujar Eva.
Hancurnya tiga rumah tersebut, lanjutnya, mengakibatkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp50 juta. Sedangkan kerusakan pagar tembok sekolah ditaksir kerugiannya sekitar Rp30 juta.
“Tapi memang rumahnya pun masuk dalam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kalau yang dipertanggungjawabkan oleh pihak sekolah, mungkin hanya pagarnya saja. Untuk rumah, kami belum tahu, karena kalau untuk perbaikan rumah dari kami tidak ada. Kami hanya sebatas bantuan logistik saja,” tuturnya. (DZH)
Discussion about this post